Untuk diketahui, permainan berburu koin Jagat ini populer di masyarakat Kota Bandung selama beberapa pekan kemarin. Masyarakat mencari koin yang sudah diletakan oleh pihak aplikasi dengan memunculkan semuanya dalam map. Adapun koin ini memiliki kode yang nantinya di pindai ke aplikasi Jagat.
Nantinya, koin ini ditukarkan dengan uang yang nominalnya ratusan hingga jutaan rupiah dan dikirim langsung melalui rekening bank digital masing-masing akun penemu.
Pemerintah Kota Bandung sendiri sudah memberikan imbauan agar para pencari koin tidak merusak fasilitas publik. Bahkan, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi menyayangkan kejadian ini.
Menurutnya, kreativitas dalam bentuk permainan seperti ini seharusnya tidak dilakukan dengan cara yang dapat merusak lingkungan.
"Memang kreativitas itu boleh dilakukan, tapi tidak sampai merusak taman-taman kota. Apalagi aktivitas mencari koin yang dilempar sembarangan, itu bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman dan fasilitas taman lainnya," ujar Rizki, beberapa waktu kemarin.
Rizki mengaku telah berupaya menghubungi pengembang aplikasi tersebut untuk memperbaiki konsep permainan.
"Kami sudah menyampaikan kepada pihak aplikasi agar konsep ini tidak dilakukan di taman kota. Bagaimana pun, kegiatan seperti ini membuat orang mengorek-ngorek tanaman, yang akhirnya merusak taman," tuturnya.
Menurutnya, kerugian utama dari aktivitas game ini berupa kerusakan pada tanaman dan fasilitas taman. Tim penjaga taman, termasuk petugas Park Ranger, terus berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih menjaga taman-taman kota. Permainan semacam ini mungkin menghibur, tetapi dampaknya sangat merugikan. Kami juga berharap pengembang aplikasi segera merevisi konsep permainannya," katanya.