Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sadis! Adik Bacok Kakak hingga Tewas di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Peristiwa pembunuhan mengerikan terjadi di Kampung Ciparay, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (22/2/2025).

Seorang pria berinisial HG (55 tahun) tewas di tempat setelah dibacok oleh adik kandungnya, P (53), menggunakan senjata tajam jenis samurai. Insiden ini mengejutkan warga setempat dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Menurut hasil visum, korban mengalami luka akibat kekerasan benda tajam, terutama di bagian kepala dan wajah. Dokter Forensik RSUD Syamsudin, dr. Nurul Aida Fathia, menjelaskan bahwa luka yang dialami korban sangat parah.

"Perlukaannya terutama di daerah kepala dan wajah, kurang lebih ada sekitar empat luka terbuka yang cukup dalam. Kami perkirakan luka ini menjadi penyebab kematian karena sampai tulang tengkoraknya terpotong," ujarnya kepada IDN Times di RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

1. Hasil pemeriksaan forensik: luka parah hingga tidak diautopsi

Sadis! Adik Bacok Kakak hingga Tewas di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Tim medis yang menangani kasus ini hanya melakukan pemeriksaan luar tanpa autopsi lebih lanjut, sesuai permintaan kepolisian. Hal ini dikarenakan luka yang diderita korban sudah sangat jelas menjadi penyebab kematian.

"Jadi tidak diautopsi karena dari luka tersebut, sudah jelas luka tersebut yang menyebabkan kematian," tambah dr. Nurul Aida.

Sebelum jenazah dipulasara dan diserahkan kepada keluarga, tim medis melakukan tindakan perapihan luka dengan cara menjahit dan merekonstruksi bagian yang rusak.

"Dijahit, kami rapikan, jadi sebelum dipulasara lukanya kami rekonstruksi terlebih dahulu," tuturnya.

Setelah itu, jenazah dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. Hingga kini, kepolisian masih mendalami motif di balik tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku terhadap saudara kandungnya sendiri.

2. Keluarga ungkap masalah tanah warisan

Senjata tajam yang digunakan pelaku pembunuhan di Sukabumi (IDN Times/Fatimah)

Alfi (28) selaku keponakan korban dan terduga pelaku mengungkapkan bahwa pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi permasalahan pembagian tanah warisan. Mulanya, korban mendatangi kontrakan terduga pelaku untuk membicarakan pembagian warisan. 

"Cekcok tentang hak pembagian harta warisan, tanah, yang saya tahu itu. Cuma cekcoknya sudah lama, kejadian sampai kaya gini baru sekarang. Korban yang datang ke sana, sebelum-sebelum jauh-jauh hari juga sudah kami larang," kata Alfi.

3. Minta pelaku dihukum setimpal

Ilustrasi. Proses visum korban pembunuhan di Sukabumi (IDN Times/Fatimah)

Pihak keluarga meminta permasalahan ini diproses hukum. Meskipun masih memiliki hubungan keluarga, namun menurutnya perilaku terduga pelaku sudah tidak manusiawi.

"Keinginannya sih karena dari keluarga sudah di luar batas kemanusiaan. Inginnya dihukum seadil-adilnya, walaupun keluarga sendiri, tapi kalau sampai membunuh walaupun darah kandung mau kakak atau adik sudah gak normal. Dibawa hukum saja," katanya.

Ketika dikonfirmasi, Kasubsi PIDM Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengungkapkan, aparat masih mendalami dugaan harta warisan jadi motif pembunuhan.

"Masih pendalaman (dugaan pembagian tanah warisan)," kata Ade.

Editorial Team