Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hibisc Fantasy (https://vt.tiktok.com/ZSMQvp7KH/)
Hibisc Fantasy (https://vt.tiktok.com/ZSMQvp7KH/)

Bandung, IDN Times - Pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat resmi membongkar objek wisata Hibisc Fantasy Puncak Bogor. Untuk meratakan semua bangunan dan infrastruktur yang sudah terpasang, pemerintah perlu waktu yang cukup lama. 

Adapun pembongkaran pertama dilakukan pada Kamis (6/2/2025), seraya pemerintah melakukan penyegelan.

Berdasarkan hitungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Jawa Barat, estimasi waktu yang diperlukan untuk meratakan semua bangunan tersebut sekitar dua bulan.

1. Lokasi bangunan tersebar di beberapa titik

Default Image IDN

Kepala Satpol PP Jabar, Ade Afriandi mengatakan, berdasarkan data saat ini bangunan yang tidak masuk dalam Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) jumlahnya mencapai 25 bangunan. Semuanya akan dirobohkan dalam beberapa hari ke depan. 

"Tantangannya, letak bangunan itu tidak dalam satu tempat, tersebar di kawasan ini (Hibisc). Sehingga memang tidak bisa selesai satu pekan hanya untuk pembongkaran," ujar Ade, Sabtu (8/3/2025). 

2. Bianglala tidak mudah untuk ditertibkan

Hibisc Fantasy Puncak (instagram.com/hibiscpuncak)

Dengan begitu, Ade mengungkapkan, pembongkaran membutuhkan waktu hingga dua bulan, karena terdapat bangunan wahana yang dibangun dengan konstruksia baja. Sehingga, penanganannya akan berbeda dengan pembongkaran biasa.

"Contohnya wahana bianglala. Itu kan konstruksinya baja semua, kemudian besar ukurannya. Sehingga tidak mungkin dilakukan pembongkaran tanpa teknik," katanya.

Nantinya, untuk bangunan yang memiliki konstruksi baja akan dibongkar oleh PT Jaswita agar tidak semakin merusak kondisi lahannya.

3. Pemprov Jabar ikut merapikan lahan setelah pembongkaran

Default Image IDN

Ade memastikan, saat ini pembongkaran masih terus dilakukan. Rata-rata, posisi bangunan dekat dengan sungai alami di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Ia mengungkapkan, selain pembongkaran, kawasan itu akan mengalami peralihan.

"Jadi setelah membongkar, kami rapikan dan materialnya kami jauhkan dari sungai ya. Contoh misalnya batu bata atau tembok, bekas tembok, kemudian besi itu supaya tidak jatuh ke sungai ya," kata dia.

Sebelumnya perusahaan pengelola Hibisc Fantasy PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), merupakan anak perusahaan dari BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menertibkan kawasan tersebut dengan alasan karena menyalahi perizinan.

Dari 35 bangunan wisata Hibisc Puncak Bogor, hanya 14 izin bangunan yang diajukan ke Pemkab Bogor.

Dugaan pelanggaran berikutnya adalah ketidaksesuaian tata bangunan (site plan) kawasan dengan perencanaan. Atas kondisi itu, Dedi Mulyadi memerintah Satpol PP dan aparat terkait lainnya untuk membongkar.

Editorial Team