Bandung, IDN Times – Pembangunan di tanah Papua yang melibatkan masyarakat adat menjadi tantangan bagi setiap presiden Indonesia, sejak dahulu hingga saat ini. Berbagai tantangan di sana nyatanya tidak hanya menjadi tugas pemerintah pusat saja, melainkan juga pemerintah provinsi, organisasi lingkungan, hingga masyarakat adat setempat.
Namun sebuah harapan muncul ketika Deklarasi Manokwari digalakan. Deklarasi tersebut merupakan buah dari gelaran International Conference on Biodiversity and Economy Creative (ICBE) 2018.
Dalam deklarasi itu, Pemprov Papua dan Papua Barat sama-sama berkomitmen untuk menunjang pembangunan berkelanjutan berbasis wilayah adat.
Kepala Bappeda Papua Barat Charlie Danny Heatubun mengungkapkan, komitmen deklarasi tersebut hingga kini terus ditindaklanjuti secara agresif oleh kedua Pemerintah daerah setempat.
Sejumlah kebijakan kemudian dikeluarkan guna memastikan komitmen sejumlah poin, di antaranya tentang kelesatarian lingkungan dan hak-hak wilayah adat tetap terjaga di tengah pembangunan.
"Memang dalam perkembangannya turunan kebijakan deklarasi itu sangat progresif. Terutama kami di Papua Barat ada dua Perdasus (Peraturan Daerah Khusus). Sejak itu banyak juga implementasi yang sudah dilakukan, dan ada forum untuk mengawal masing-masing butir Deklarasi Manokwari, sehingga secara regulasi itu bisa disahkan," ujar Charlie, dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (26/8/2021).