ilustrasi berada di lingkungan positif (pexels.com/Mikael Blomkvist)
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengungkapkan bahwa pembangunan PLTB ini sejalan dengan visi Kabupaten Cirebon untuk menjadi daerah yang lebih ramah lingkungan.
"Kami sangat mendukung investasi ini, terutama karena PLTB merupakan salah satu solusi energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting bagi Cirebon untuk berkontribusi pada bauran energi nasional," ujar Wahyu saat ditemui di Kantor Pemkab Cirebon, Kamis (31/10/2024).
Pembangunan PLTB ini direncanakan akan berlangsung di beberapa desa di Kecamatan Sedong dan Susukan Lebak, termasuk Desa Panongan, Desa Winduhaji, Desa Windujaya, Desa Karangwuni, Desa Susukan Lebak, dan Desa Sedong Kidul.
PLTB ini dirancang untuk menghasilkan daya listrik dengan kapasitas hingga 150 megawatt (MW) menggunakan turbin Goldwind GWH182, masing-masing dengan kapasitas 6 MW.
Lokasi tersebut dipilih karena kecepatan angin yang cukup stabil, mencapai rata-rata 6,7 meter per detik (m/s), berdasarkan pengukuran dari menara met mast yang dipasang sejak 2023.
Menurut Wahyu, keunggulan utama dari PLTB adalah dampak lingkungannya yang minimal dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
“PLTB ini tidak akan menghasilkan emisi karbon dan juga tidak akan mengganggu lahan pertanian masyarakat setempat. Kami sudah mengkaji dampaknya dan berkomitmen untuk memastikan proyek ini berjalan dengan aman serta minim gangguan bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Cirebon juga telah melakukan pertemuan perusahaan PLTB dan dinas terkait untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung agar pembangunan PLTB dapat berlangsung sesuai standar keamanan serta lingkungan.