Bandung, IDN Times - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak industri yang tumbang yang membuat pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terjadi banyak daerah.
Persoalan iklim industri tekstil ini tidak berbeda jauh dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tekstil. Meski demikian, para pemain di sektor ini masih terus berinovasi agar mampu bersaing di tengah banjir impor produk TPT.
Perbaikan UMKM tekstil pasca-pandemik COVID-19 mulai dirasakan para pelaku usaha yang berdampak pada peningkatan penjualan mesin tekstil termasuk sablon. Hal ini juga yang coba ditangkap para pebisnis yang selama ini menjual mesin-mesin tekstil.
"Industri TPT secara besar ini memang permintaannya turun, permasalahannya sangat kompleks mulai dari upah, permintaan yang kurang karena persaingan negara lain. Jadi masalahannya bukan di industrinya, tapi dari sisi regulasi," kata Bryan Whildan Arsaha selaku ketua penyelenggara Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) di Kota Bandung, Rabu (6/11/2024).