Ilustrasi korban. (IDN Times/Mardya Shakti)
Terkait senjata tajam yang digunakan pelaku, Joko menyebut bahwa pisau tersebut biasa dipakai di dapur. Meski hanya menggunakan pisau dapur tapi pelaku bisa melakukan mutilasi diprediksi karena dia sudah terbiasa menggunakannya.
"Mungkin dia mantan bandar domba. Mungkin punya keahlian untuk apa namanya, bahasa sunda menyisit. Kayaknya sudah biasa," ungkap Joko.
Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengecam peristiwa tragis yang menimpa Y (40), perempuan yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi oleh suami korban di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
"Kami sangat-sangat prihatin atas kejadian kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan meninggalnya korban. Kejadian ini menunjukkan bahwa perempuan masih sangat rentan menjadi korban kekerasan," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA Ratna Susianawati dalam keterangan dikutip Minggu (5/5/2024).