Bandung, IDN Times - Ketua Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Jawa Barat, Dwi Subanto turut menyoroti Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Gerakan ini sendiri menyarankan agar pelajar SMA/SMK sederajat menyisihkan uang Rp1.000 per hari untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu hal yang disoroti yaitu pengawasan dari dana yang sudah terkumpul itu sendiri. Dwi mengatakan, gerakan ini harus jelas teknis peruntukan seperti apa dan dari sisi akuntabilitas harus bisa dipertanggungjawabkan.
"Jadi, kalau Fortusis minta akuntabilitasnya kayak apa. Akuntabilitas dari penggunaan dananya sehingga harus disiapkan tim auditor," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).