Bandung, IDN Times - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat Kota Bandung membeberkan alasan mengapa pengelolaan Pasar Baru tidak maksimal dan akan dialih kelola pada pihak swasta dalam waktu dekat.
"Terus terang, PD Pasar memiliki keterbatasan dari sisi operasional, SDM, keahlian juga karena banyak sekali hal-hal yang harus dikerjakan," kata Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, R. Heri Heryawan di Balai Kota Bandung, Senin (23/11/2020) .
Ia menuturkan, saat ini dokumen lelang pengelolaan pihak ke tiga sudah dalam pemberkasan dan perlengkapan dokumen. Ia juga memastikan dalam satu pekan ke depan proses pelelangan akan di mulai.
"PD Pasar sendiri selama 2019 akhir serah terima dari perusahaan lama, dan selama dari 2019 itu membutuhkan usaha dan biaya besar untuk menjalankan roda usaha sekelas Pasar Baru," ungkap Heri.
Terkait keinginan pedagang Pasar Baru yang meminta soaok pengelola dari profesional dan bisa membawa ke mancanegara, Heri melanjutkan, hal itu tentu akan menjadi pertimbangan bagi PD Pasar Bermartabat.
"Mitra yang mau mengelola harus bisa merencanakan, membangun, merenovasi karena sudah jelek bangunannya dan harus bisa mengelola untuk waktu yang panjang," tuturnya.
Secara studi, Ia menjelaskan, pembangunan (revitalisasi) pasar baru itu membutuhkan waktu tiga tahun. Sehingga, menurutnya, jika pihak ke tiga sudah terpilih persoalan pembangunan harus dilakukan terlebih dahulu.
"Mudah-mudahan ya, potensinya masih besar. Kita tunggu saja dalam beberapa minggu ini kita akan buka peserta lelang," katanya.
Ia menyadari bahwa PD Pasar Bermartabat dalam mengelola Pasar Baru selama satu tahun tidak membuat kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, pengelola ada baiknya dipindahkan ke pihak ke tiga.
"Kerja samanya nanti bukan BOT Building off rate transfer tapi KSO kerja sama operasional, kami masuk ke dalam manajemen mereka sistimnya seperti bagi hasil lah ya," kata dia.