Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250914-WA0018.jpg
Kegiatan bersih-bersih di Kota Bandung. Dok Diskominfo

Intinya sih...

  • Ribuan warga Bandung gelar aksi Bebersih Kota Bandung

  • Perbaikan fasilitas dilakukan, kegiatan akan dilanjutkan

  • Kegiatan murni digelar oleh warga, bukan pemerintah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Ribuan warga Kota Bandung berasal dari berbagai komunitas, organisasi kemasyarakatan, LSM, dan relawan menggelar aksi Bebersih Kota Bandung pada Minggu (14/9/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Taman Cikapayang Dago-Gedung Sate ini berlangsung penuh semangat, disertai aksi serentak di lima titik lain di kawasan utara Kota Bandung.

Sejak pagi, peserta sudah berkumpul dengan membawa peralatan kebersihan seperti sapu, kantong sampah, hingga cat untuk memperbaiki fasilitas umum. Tidak hanya komunitas lingkungan, tetapi juga warga perorangan, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat turut hadir. Ada lebih dari 1.000 peserta hadir langsung, dengan rencana total keterlibatan mencapai 5.000 orang yang tersebar di berbagai lokasi.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang hadir langsung di tengah warga, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kegiatan ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci utama menjaga kota tetap bersih dan tertib.

“Mereka hadir di sini bukan karena disuruh wali kota atau polisi, tetapi karena kesadaran bahwa Bandung adalah rumah kita bersama. Prinsipnya sederhana, warga jaga warga, warga jaga kota,” ujar Farhan.

1. Perbaikan fasilitas pun dilakukan

Kegiatan bersih-bersih di Kota Bandung. Dok Diskominfo

Ia mengingatkan, kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berserikat yang dijamin undang-undang harus dijaga dalam koridor ketertiban.

“Bandung adalah kota demokrasi yang sehat. Kebebasan jangan sampai menimbulkan kerusakan. Justru kegiatan ini menunjukkan bahwa warga Bandung bisa menjaga kotanya dengan cara yang positif,” tambahnya.

Selain membersihkan sampah, para peserta juga memperbaiki sejumlah fasilitas umum yang rusak. Salah satunya ikon tulisan “DAGO” yang sempat dirusak beberapa waktu lalu kini dicat ulang secara gotong royong.

“Memperbaiki barang dengan alat itu mudah, tetapi memperbaiki wilayah bersama warga itu yang paling penting. Kita cat ulang, kita perbaiki. Go will be back,” ucap Farhan.

2. Kegiatan seperti ini akan dilanjutkan

Kegiatan bersih-bersih di Kota Bandung. Dok Diskominfo

Farhan menjelaskan, sebagian besar perbaikan fasilitas kota pascakejadian kerusakan dilakukan dengan menggunakan dana darurat. Beberapa infrastruktur berat, seperti jalan layang, ditangani bersama pemerintah pusat dan provinsi.

“Alhamdulillah, sejumlah fasilitas sudah kembali berfungsi, termasuk lampu lalu lintas yang sempat mati kini sudah menyala lagi,” katanya.

Farhan berharap gerakan ini tidak berhenti di kawasan utara saja, melainkan bisa menginspirasi seluruh kecamatan di Bandung. Menurutnya, inisiatif warga adalah modal utama menjaga kota, bukan sekadar instruksi dari pemerintah.

“Wilayah utara sudah bergerak. Tinggal bagaimana di barat, timur, dan selatan. Saya berharap semua komunitas dan warga bisa melakukan hal serupa. Semoga ini jadi awal kebersamaan kita menjaga Bandung tetap bersih, indah, dan nyaman,” tuturnya.

3. Mari jadi warga yang baik

Kegiatan bersih-bersih di Kota Bandung. Dok Diskominfo

Kadis LH Kota Bandung Darto mengatakan, kegiatan ini murni digelar oleh warga dan bukan digagas oleh pemerintah.

“Antusiasme sangat tinggi, ini bukan kita yang gelar, tapi kita support peralatan danlainnya,” kata Darto.

Darto sebut, kegiatan ini juga merupakan rangkaian event Wolrd Clean Up Day 2015 yang digelar secara di seluruh dunia dan puncaknya akan digelar pada 20 September mendatang.

“Kalau di Bandung sudah mulai hari ini, ini melibatkan 176 komunitas yang anggotanya mencapai 1.700 an, dari mulai Dago Atas sampai Diponegoro,” ujarnya.

“Target pembersihan dari mulai sampah, selokan yang nanti sudah mulai musim hujan, pengecatan vandalisme, pengecatan tiang listrik dan tiang lainnya,” tambahnya.

Berkaca pada aksi demonstrasi yang berujung rusuh dan merusak fasilitas publik, Darto berpesan kepada warga agar saling menjaga fasilitas publik di Kota Bandung.

“Warga jaga warga, warga jaga kota, boleh saja sampaikan aspirasi, tapi kalau mengotori kit bersihkan,” terangnya.

Salah satu relawan, Mulyana, mengatakan bahwa kehadiran dia dan komunitasnya untuk bertutur serta membersihkan Kota Bandung pasca demonstrasi yang berakhir rusuh beberapa waktu lalu.

“Ya kita tergerak lihat kondisi Kota Bandung yang mengkhawatirkan karena di rusak. Kita bantu mengecat marka yang luntur di taman, sama tadi ngambilin sampah yang berserakan di tanaman yang ada di taman ini,” ujarnya.

Mulyana berpesan kepada warga Bandung yang nantinya akan melakukan demo untuk menjaga baik-baik fasilitas publik.

“Boleh demo, tapi jangan merusak, yang dirugiakan masyarakat sendiri, banyak anggaran yang terbuang percuma,” ujarnya.

Editorial Team