Pasangan di Subang Nikah Depan Ibu yang Sedang Koma di Ruang ICU

01 Apr 2023, 11:53 WIB

IDN Times/Istimewa

Subang, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang l, kembali viral setelah kasus kematian ibu hamil beberapa waktu lalu. Kali ini, kejadiannya adalah pernikahan yang dilakukan di ruang perawatan khusus atau Intensive Care Unit (ICU).

Prosesi akad nikah itu diikuti pasangan Hendro Prasetyo Utomo dan Tri Agustianawati pada Kamis (30/3/2023) lalu. Mereka mengucap ijab kabul di hadapan seorang pasien sekaligus ibu dari mempelai laki-laki yang sedang koma.

"Pesan terakhir ibu saya sebelum beliau wafat, ingin menyaksikan secara langsung pernikahan saya,” kata Hendro kepada awak media. Bukannya berlangsung dalam suasana bahagia, pernikahan itu pun justru diselimuti tangis haru dari semua orang yang menyaksikannya.

1. Pernikahan Hendro-Tri terpaksa digelar lebih cepat

ilustrasi cincin nikah (Unsplash.com/Kazzle John Delbo)

Hendro mengatakan, prosesi akad nikahnya sebenarnya sudah direncanakan pada jatuh pada 16 Juli 2023. Kedua belah pihak keluarga pun telah menyepakati tanggal itu.

Namun, kondisi kesehatan ibu dari Hendro ternyata menurun jauh sebelum rencana pernikahannya dilaksanakan.

“Pernikahan sudah ditentukan waktu dan tanggalnya, cuma kondisi ibu saya kritis dan tidak memungkinkan, (sehingga) kita percepat," ujarnya.

2. Pihak pasien berterima kasih kepada pengelola RSUD

IDN Times/Istimewa

Meskipun digelar secara sederhana dan serbaterbatas, prosesi akad nikah tetap berlangsung lancar dan khidmat. Pasangan warga Kelurahan Pasirkareumbi Kecamatan Subang Kabupaten Subang itu pun dinyatakan resmi menjadi suami-istri secara syariat agama Islam atau nikah siri.

Setelah itu, keduanya tidak langsung bermesraan tapi mendekati ibu atau mertuanya yang sedang terbaring lemah. Mereka kemudian mencium tangan sang ibu dan meminta doa agar pernikahannya mendapatkan keberkahan.

"Saya sangat senang dan berterima kasih juga kepada RSUD Subang yang sudah memfasilitasi dan mendukung acara saya untuk pernikahan saya di hadapan ibu saya meskipun dalam keadaan tidak sadar," tutur Hendro.

3. Pelaksanaan akad nikah mendapat izin dari semua pihak

Tenaga kesehatan di ICU harus sudah terlatih. (unsplash.com/Luis Melendez)

Sementara itu, pihak pengelola RSUD Ciereng tetap membatasi keluarga yang hadir saat akad nikah hanya lima orang. Terdiri dari dua orang mempelai pengantin, seorang penghulu dan dua saksi dari pihak keluarga masing-masing.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ciereng Subang, Arie Ardiansyah beralasan, pembatasan itu agar tidak mengganggu pasien yang tengah kritis. "(Izin diadakannya akad nikah) Ini merupakan bentuk dari pada kepedulian rumah sakit untuk memfasilitasi,” ujarnya.

4. Akad nikah sebelumnya pernah digelar di RSUD Subang

Ilustrasi menikah di tengah pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pihak keluarga pasien disebut telah meminta izin untuk menggelar akad nikah sejak semalam sebelumnya. Permohonan itu pun telah disampaikan ke para dokter, perawat, pasien lain dan tentunya jajaran pimpinan RSUD Ciereng Subang yang kemudian mengizinkannya.

Sebelumnya, prosesi akad nikah juga sempat terjadi di ruang ICU RSUD Subang diikuti pasangan Muhamad Fauzy Ash-Shidiqi (26) dan Yuliza Nanda Stulusi (22). Pasangan asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat tersebut melaksanakan akad nikah pada 9 Mei 2022 lalu di hadapan ayah dari mempelai laki-laki yang sedang dirawat.

“Kami tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang ada,” kata Arie meyakinkan penerapan protokol kesehatan itu tidak mengurangi suasana khidmat dalam prosesi akad nikah yang digelar selama ini.