Panglima Agus Ingatkan Perwira Ikut Pantau Geopolitik Iran-Israel
- Tantangan masa depan sangat dinamisMenurut Panglima TNI, TNI sedang melakukan pembenahan internal agar kesejahteraan anggotanya semakin baik dan para perwira harus responsif, interaktif, modern, dan adaptif dengan situasi terkini.
- Isu terbaru selalu diberikan pada perwiraPendidikan reguler memberikan pembelajaran mengenai isu panas yang sedang terjadi seperti perang dagang Amerika, ketegangan antara Iran-Israel, Pakistan-India, dan masalah kajian kawasan.
- Pendidikan dihadiri perwira dari luar negeriKegiatan ke-53 dihadiri oleh 212 perwira siswa dari dalam dan luar negeri. Mereka menjalani pendidikan selama 4 bulan dan
Bandung, IDN Times - Perkembangan geopolitik atas aksi Iran dan Israel saat ini menjadi perhatian khusus di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebab, perang yang terjadi antara keduanya bisa berdampak luas secara global.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menuturkan, seluruh anggota termasuk para perwira selama ini telah mendapatkan agar bisa menjadi prajurit profesional termasuk dalam menyikapi persoalan geopolitik seperti yang terjadi sekarang. Hal ini disampaikan Agus dalam kegiatan Penutupan Pendidikan Reguler ke-53 Sesko TNI di Kota Bandug, Selasa (24/6/2025).
"Para perwira harus menjadi perwira yang siap menerima perubahan pola pikir, pola tindak, doktrinnya harus kita ubah dengan peperangan seperti ini," kata Agus.
1. Tantangan masa depan sangat dinamis
Menurutnya, saat ini TNI sedang melakukan pembenahan internal agar kesejahteraan anggotanya semakin baik karena ini bisa berpengaruh baik pada sikap profesional mereka. Khusus untuk para perwira, harus juga bersikap responsif, interaktif, modern, dan adaptif dengan situasi terkini.
"Harus berlatih dengan baik, ada kebjjakan dari saya setiap pendidkkan untuk lebih profesional, berorganisasi baik, supaya apa yang kami bentuk ini bisa menjawab tantangan masa depan yang secara geopolitik kian dinamis," kata dia.
2. Isu terbaru selalu diberikan pada perwira
Sementara itu, Dansesko TNI Marsekal Madya Arif Widianto mengatakan, pendidikan reguler ini memang diberikan pembelajaran atau diskusi mengenai isu panas yang sedang terjadi. Itu bisa apa saja seperti dulu terjadi pedang dagang semuanya akan dipelajari secara seksama. Artinya, pelajar siswa harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan geopolitik maupun geostrategi yang terjadi saat ini.
"Sebagai contoh, mereka begitu ada muncul hot issue tentang perang dagang Amerika, mereka langsung melaksanakan diskusi pada kelompok kecil. Kemudian mereka membuat suatu ringkasan dan seperti eksekutif summary. Kemudian ada perkembangan Pakistan-India, mereka juga membahas," ungkap Arif.
Ini juga yang terjadi ketika ada ketegangan antara Iran-Israwl para siswa ini sudah membahasnya dalam pelatigan sekarang sehingga ketika mereka lulus diharapkan tidak tertinggal denga isu kekinian.
"Karena memang materi yang diajarkan di sini salah satunya adalah terkait masalah kajian kawasan.
3. Pendidikan dihadiri perwira dari luar negeri
Untuk kegiatan ke-53 ini, lanjutnya, sudah dijalankan sejak 3 Februari hingg akhir Juni d mana ada 212 perwira siswa terdiri dari 78 dari Angkatan Darat, 55 Angkatan Laut, 45 Angkatan Udara. Kemudian dari pasis polisi sebanyak 26 dan mancanegara ada 8 berasal dari Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Australia, Thailand, dan India.
"Mereka melaksanakan pendidikan selama 4 bulan dan di dalam pelaksanaannya Alhamdulillah berjalan lancar, dan mereka mampu mencapai pada nilai-nilai sesuai dengan yang kita harapkan," kata Arif.
Tahun ini akan ada penyesuaian di mana pendidikan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun yang rencananya angkatan kedua dimulai pada Agustus 2025.
