Bandung, IDN Times – Meninggalkan tempat kelahiran dan merantau jauh sekitar 4.300 km menuju Kota Bandung adalah keputusan besar buat Weak Kosay. Tapi, bagi ia dan teman-temannya di Papua, tak ada pilihan lain selain merantau jauh demi mendapat pendidikan terbaik.
Dalam beberapa tahun terakhir Weak tinggal di Bandung. Pahit manis tinggal di Tanah Pasundan sudah ia rasakan. Banyak kisah menarik yang dialami anak-anak Papua yang merantau di Kota Bandung.
Menurut dia, masyarakat Bandung lebih ramah meskipun masih ada sebagian orang yang bersikap rasis. Rasisme, kata Weak, adalah risiko yang harus ditanggung ia dan rekan-rekan sekampungnya di luar Papua. Tapi bukan berarti ia mau membiarkan hal itu. Ia dan teman-temannya hanya ingin agar perantau Papua di Bandung dianggap seperti warga Bandung pada umumnya.