Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram/oyobikinrugi_

Bandung, IDN Times - Country Stock Head OYO Hotels and Homes Indonesia Carlo Ongko memastikan akan segera melakukan investigasi terkait dengan banyaknya keluhan pelanggan terhadap OYO Indonesia. Keluhan ini sempat ramai di media sosial setelah akun @oyobikinrugi_ dalam Instagram maupun Twitter menghimpun para pelanggan Oyo yang merasa dirugikan.

"Kejadian ini memang tetap harus dilaporkan, dan akan diinvestigasi," ujar Carlo dalam diskusi virtual, Selasa (25/8/2020).

Carlo menuturkan, keluhan konsumen seperti adanya hotel yang belum jadi tapi sudah dijual, kemudian pembayaran kamar yang ternyata sudah penuh, telah dihimpun oleh manajemen OYO Indonesia. Ketika ada kejadian seperti ini, pihak OYO memastikan bakal memberi opsi untuk menginap di hotel tidak jauh dari penginapan yang sudah dipesan melalui aplikasi.

"Kami arahkan ke sana sehingga pengalaman berlibur pelanggan tetap menyenangkan," kata dia.

1. Segera perbaiki kualitas pelayanan melalui aplikasi

Instagram/oyo.indonesia

Mengenai adanya penginapan yang tidak sesuai ketika didatangi konsumen, Carlo memastikan sejauh ini sudah tidak ada keluhan tersebut. Kejadian itu kemungkinan ada karena kesalahan manajemen memasukkan data dalam Google Maps.

Sementara mengenai pemesanan yang ternyata telah penuh tapi masih dibuka untuk konsumen, Carlo menyebut bahwa hal ini terjadi karena ada jeda waktu ketika puncak pemesanan kamar. Dia menjelaskan, biasanya ketika ada banyak orang mencari kamar di satu hotel, saat kamar itu sudah terambil satu konsumen ada waktu sekitar 10-15 menit sampai aplikasi menutup kamar tidak bisa dipesan konsumen lain.

Namun, karena ada jeda yang cukup panjang maka kerap ada pelanggan yang bersamaan memesan kamar tersebut. "Kami sudah lakukan perbaikan dalam koneksi dan algoritma di sistem untuk memperpendek waktu jeda pemesanan tersebut," ungkap Carlo.

Di sisi lain, OYO Indonesia mengaku memperbaiki mekanisme pembayaran refund. Selain transfer melalui bank, bulan depan bakal ada opsi dua e-wallet sebagai pembayaran refund. Dengan tahap verifikasi refund lebih pendek, diharapkan dapat mempersingkat waktu pemeriksaan data hingga akhirnya dana dikembalikan.

Dari semula estimasi refund 45--60 hari kerja, dengan opsi ini OYO Indonesia bermaksud mengurangi tenggat hingga 30 hari, bahkan 15 hari kerja.

2. Penggunaan hotel mulai tumbuh

Instagram/oyo.indonesia

Carlo menuturkan, saat ini pertumbuhan okupansi pengguna hotel mulai tumbuh setelah pemerintah mengganti PSBB dengan AKB. Setelah ada pelonggaran jumlah okupanis mitra OYO Indonesia naik dua kali lipat.

Meski demikian, angka ini belum signifikan jika dibandingkan sebelum adanya pandemik. "Tapi sudah mulai dekat lah," ungkapnya.

Carlo yakin dengan kerja keras semua pihak ke depannya bisnis perhotelan kembali menggeliat. Terlebih setelah pandemik ini usai maka sektor pariwisata bisa tumbuh yang berdampak pada bisnis penginapan di berbagai wilayah Indonesia.

3. Sudah ada 500 properti berikan pengalaman menginap dengan protokol kesehatan

Instagram/oyo.indonesia

Dalam meningkatkan minat masyarakat menginap di hotel, OYO Indonesia telah meluncurkan program di mana penginapan yang bekerja sama dengan OYO menghadirkan suasana menginap dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Sejauh ini sudah ada 500 properti yang ikut serta dalam program ini.

Menurut Carlo program seperti ini penting sebab banyak pelanggan yang mulai mengedepankan protokol kesehatan ketika mereka bepergian untuk berlibur baik perorangan maupun bersama rekan atau keluarga.

"Karena kita ingin mengedepankan kepuasan pelanggan dan mereka merasa lebih aman, lebih nyaman," pungkasnya.

Editorial Team