Nyaris Ambruk, Jembatan Bojongkopo Segera Dipasang Bailey

Dede mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada dua unit alat berat yang diterjunkan ke lokasi untuk mempercepat pembangunan jembatan. Namun, ia mengakui bahwa jumlah alat berat yang tersedia masih terbatas.

"Sekarang alat berat yang sudah siap dua unit, sudah di lapangan semua. Memang kita kekurangan alat berat yang kondisinya baik, jadi kita juga koordinasi dengan pihak swasta," jelasnya.

Selain Jembatan Bojongkopo, beberapa infrastruktur lain juga mengalami kerusakan akibat bencana. Jembatan Ancae-Bojonghawur saat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua menggunakan jembatan darurat.

"Kami masih melakukan asesmen terhadap beberapa titik lain, termasuk Jembatan Desa di Jalan Tarisi serta jalan yang terendam di Sagaranten dan Cidolog," katanya.

Dede menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperbarui data terkait infrastruktur yang terdampak dan langkah penanganannya. Ia meminta masyarakat untuk bersabar dan berhati-hati saat melintasi jalur yang masih dalam perbaikan.

"Kami akan terus lakukan asesmen dan koordinasi agar perbaikan berjalan lancar. Informasi terbaru akan kami sampaikan secara berkala," pungkasnya.

Sebelumnya, derasnya aliran Sungai Cidadap akibat hujan deras yang terjadi pada Kamis (6/3/2025) malam membuat Jembatan Bojongkopo di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, nyaris roboh. Jembatan yang menjadi akses utama antar desa kini dalam kondisi amblas dengan kedalaman empat meter dan tidak bisa dilalui kendaraan.