Adelheid menambahkan untuk tahap awal, telah beroperasi 15 Damri yang bisa menggunakan KasPro sebagai alat pembayaran nontunai. Sejumlah armada itu beroperasi melayani rute Dipati Ukur – Jatinangor dan Elang – Jatinangor dan dalam waktu dekat akan bertambah menjadi 33 Damri untuk kedua rute tersebut.
“KasPro juga berencana untuk menambah rute Damri yang menerima pembayaran KasPro seperti Leuwipanjang – Ledeng, Leuwipajang – Dago, Cicaheum – Cibeureum dan rute lainnya. Kami menargetkan 152 bis Damri dapat menerima pembayaran menggunakan KasPro”, ujarnya.
Asisten manager pemasaran dan pengembangan usaha Perum Damri Kusmaya mengatakan kerjasama ini merupakan upaya pihaknya dalam menunjang kemudahan penggunanya dalam melakukan pembayaran.
"Milenial semua ingin serba mudah, bagaimana kita bisa melayani penumpang dengan baik, penumpang harus mengeluarkan uang dan kembalian, tapi dengan cara ini orang gak perlu ribet pakai uang cash, tapi dengan ini lebih mudah, datanya lebih akurat, bisa realtime datanya," katanya
Ia menjelaskan, dengan pembayaran nontunai ini memunculkam optimisme perusahaan untuk meminimalisasi kebocoran tiket yang selama ini dibayarkan secara manual.
"Harapan kami bisa semua jalur, di 2019 semua jalur bisa menggunakan sistem pembayaran ini," katanya.
Selain penumpang, crew dari Perum Damri pun akan mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan intensif. Dengan demikian, pihaknya optimistis semua crew Perum Damri akan mendorong penggunaan KasPro kepada penumpang.
"Crew ada intesif khusus, ini bisa memicu crew untuk mendukung penggunaan KasPro," tandasnya.