Bandung, IDN Times - Film dokumenter Dirty Vote yang diunggah di akun YouTube Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Indonesia, turut mengebohkan masyarakat. Beberapa nama Penjabat Gubernur turut muncul dan diduga menjadi alat untuk melancarkan tujuan politik tertentu.
Film berdurasi satu jam lebih ini menduga ada maksud lain dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang melantik beberapa orang terdekatnya menjadi Pj Gubernur. Beberapa nama yang muncul ada Bey Machmudin, Heru Budi Hartono, hingga Nana Sudjana.
Bey Machmudin sendiri merupakan Pj Gubernur Jawa Barat yang resmi dilantik menggantikan Ridwan Kamil pada 5 September 2023. Bey, per hari ini, sudah membantah tudingan bahwa ia tidak netral.
"Kami selaku ASN TNI Polri tidak mungkin berkomentar karena kami netral. Terkait saya ada di situ (fim Dirty Vote) memang betul saya dari utusan Presiden, tapi saya netral sejak awal dan tidak pernah berpihak," kata dia ketika ditemui di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Senin (12/2/2024).
Bey kemudian meminta pihak yang menudingnya untuk membuktikan sangkaan bahwa Bey berpihak dan campur tangan untuk memenangkan salah satu pasangan calon di Pemilu 2024.
"Silakan lihat teman-teman kapan saya berpihak, saya netral dari awal. Saya netral dari awal, silakan tunjukkan kalau saya tidak netral," kata dia.
Lalu seperti apa sosok Bey Machmudin? Berikut profil orang Istana kepresidenan ini: