(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Sani menuturkan, pelatihan atau training center (TC) itu sangat penting dilakukan, khususnya bagi pelaku industri migas dan energi baru terbarukan. Ia berharap dengan hadirnya TC mampu membantu pelaku industri energi, termasuk BUMD, dalam melakukan pengelolaan energi.
"Fasilitasnya selain kelas, juga ada area praktikum secara langsung. Baik itu hulu migas di Pabuaran, kemudian hilir migas kita punya CNG Plant di Subang," ujarnya.
Dibukanya sektor manajemen energi berupa training center ini, kata dia, akan
memudahkan pelaku industri migas dan energi. Training center dibuka dengan fasilitas kelas yang representatif di Bandung dan Subang, dan workshop bahkan fasilitas hulu/hilir energi yang dimiliki MUJ dan SEA.
DI fasilitas training center ini, peserta akan mendapatkan pelatihan yang sama seperti pelatihan ke PPSDM Cepu, Jawa Tengah. Pengajarnya juga akan dari PPSDM Cepu dan dari praktisi migas/energi baru terbarukan.
"Kelebihannya, di training center ini akan melihat langsung proses pengelolaan energi pada aset-aset produksi migas, PLTS, EV-Ecosystem maupun PLTM di MUJ maupun SEA" katanya.
Direktur Utama PT Subang Energi Abadi, Guntur Setiawan menyebutkan, dalam sepuluh tahun mendatang kawasan Subang akan akan semakin ramai dengan munculnya tujuh kawasan industri baru.
"Subang akan menjadi seperti seperti Karawang dan Bekasi jadi kebutuhan energi harus disiapkan. Tujuh kawasan industri akan menyerap produksi dari kami," ujarnya.
Guntur mengatakan saat ini sekitar 10.000 sambungan jaringan gas ke rumah tangga berhasil dibuat. Kerja sama dengan MUJ diharapkan Guntur juga untuk peningkatan SDM agar pekerja lokal dapat terserap sehingga membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.