IDN Times/Debbie Sutrisno
Sebelum tiba Masjid Islamic Center, untuk para pemudik yang menggunakan jalur pantura dan melintas Indramayu bisa juga menjajal Masjid Agung Indramayu yang tepat di samping alu-alun kota. Masjid ini memang tidak sebesar Masjid Islamic Center, tapi tempat ibadah ini juga bisa dijadikan alternatif pemudik untuk beristirahat dan beribadah.
Berdasarkan sejarahnya, pada 1990-an Indramayu dan daerah pantai utara Jawa Barat menjadi salah satu kawasan perdagangan yang ramai. Tingginya intensitas tersebut membuat masyarakat pribumi yang mayoritas beragama Islam kemudian membangun langgar atau musala yang sangat sederhana dengan ukuran kecil tepatnya terletak di tepi Sungai Cimanuk.
Tujuan untuk memberikan sarana beribadah bagi penganut agama Islam di kawasan tersebut. Keberadaan langgar yang saat itu belum bernama, cukup membantu ibadah masyarakat Indramayu, maupun para pendatang khususnya pedagang.
Seiring perkembangan waktu, langgar kecil tersebut mulai dipugar, dan dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat setempat. Setelah diperluas dan dibangun secara gotong-royong, Masjid Agung Indramayu pun berdiri cukup besar di zamannya. Bahkan, Masjid Agung Indramayu menjadi pusat ibadah kaum muslimin dan muslimat Indramayu dalam menjalankan ibadah. Bahkan, setiap tahunnya, Masjid Agung menjadi tempat salat ied bagi sebagian masyarakat Indramayu dan para pedagang pendatang kala itu.