Modifikasi Cuaca di Jabar Diklaim Dapat Kurangi Hujan 30-60 Persen

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan modifikasi cuaca selama sepuluh hari untuk meminimalisir terjadinya peristiwa bencana alam akibat hujan dengan intensitas lebat. Langkah ini sudah dilakukan sejak Selasa (11/3/2025).
Modifikasi cuaca ini dilakukan dengan cara menaburkan NACL atau garam berukuran tertentu melalui pesawat di beberapa titik yang sudah dipetakan. Sementara, pemerintah menggunakan pesawat dari TNI AU uang diterbangkan melalui Bandara Husein Sastranegara.
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, modifikasi cuaca yang dilaksanakan ini merupakan bentuk respons atas terjadinya sejumlah bencana di wilayah Jabar karena kondisi cuaca ekstrem.
"Ini salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar dalam mencermati berbagai perkembangan bencana yang terjadi, di antaranya adalah bencana banjir dan longsor," ujar Dedi, dikutip Rabu (12/3/2025).
1. Hujan dipindahkan ke pantai dan waduk
Sementara itu Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan, modifikasi ini dilakukan agar dapat menggeser awan yang menyebabkan hujan besar dari daratan Jawa Barat, pindah ke pantai selatan atau pun waduk.
"Sehingga seluruh permukaan Jawa Barat masih mampu menampung air hujan yang turun, sehingga tidak mengakibatkan banjir," ujar Tri Handoko.
Operasi ini, kata dia, hanya menurunkan intensitas hujan terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi bencana dengan perkirakan dapat mengurangi curah hujan antara 30-60 persen.
"Jadi kalau curah hujannya 10 mm, setelah disemai hujannya akan berkurang segitu," katanya.