Mobil Listrik Jadi Kendaraan Operasional di Kawasan Industri Krakatau

Bandung, IDN Times - PT Krakatau Sarana Properti (KSP) baru saja menunjukkan komitmen penuhnya dalam melakukan transformasi Eco Industrial Park (EIP). Tujuannya tak lain sebagai upaya peningkatan kinerja lingkungan, ekonomi, dan sosial, melalui kolaborasi mengelola isu lingkungan serta sumber daya alam.
Untuk itu, KSP bekerja sama dengan PT Krakatau Jasa Industri untuk pemakaian mobil operasional mobil listrik atau Electrical Vehicle (EV).
"Kami berharap Kawasan Industri Krakatau Cilegon bisa menjadi salah satu kawasan industri percontohan di Tanah Air yang sangat ramah lingkungan. Dengan hadirnya mobil listrik yang akan digunakan untuk kendaraan operasional KSP, tentunya akan berdampak baik untuk lingkungan, seperti membuat suhu lingkungan lebih hijau dan mengurangi emisi karbon,” kata Iip Arief Budiman, Direktur Utama KSP, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (30/5/2024).
1. Pakai empat unit mobil listrik
Pengoperasian mobil listrik ini, lanjut Iip, merupakan komitmen dan tanggung jawab dari setiap lini usaha yang berada di bawah naungan Krakatau Steel Group, untuk menjaga kelestarian Kawasan Industri yang ramah lingkungan atau Green Industrial Estate.
Sebagai penunjang aktivitas kendaraan operasional di KSP, ada empat unit kendaraan mobil listrik DFSK asal pabrikan otomotif China dengan dua tipe yakni Gelora dan Seres.
2. KSP sudah siapkan fasilitas penunjang
Hadirnya mobil listrik ini juga disambut antusias oleh Direktur Operasi KSP, Gersang Tarigan. Menurutnya, mobil listrik tersebut terbilang cocok dengan medan yang ada di Kawasan Industri Krakatau.
Tak hanya itu, mereka pun kini telah menyiapkan fasilitas penunjang. "Kami sudah menyiapkan SPKL (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik) yang lokasinya dekat Kawasan Industri Krakatau. Hadirnya mobil listrik selain irit dan ramah lingkungan juga cocok untuk mobilitas di Kawasan Industri Krakatau,” tutur Gersang.
3. Lakukan evaluasi dalam tiga bulan ke depan
Menurut Gersang, era transformasi terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, ia pun akan mengevaluasi penggunaan mobil listrik ini dalam tiga bulan ke depan.
“Khususnya terhadap optimalisasi pemakaian mobil listrik ini di lingkup KSP," kata Gersang.
Di sisi lain, penggunaan mobil listrik di Indonesia juga mendapat dukungan dari pemerintah. Belum lama ini, Menteri BUMN Erick Thohir menginstruksikan para pejabat di lingkungan BUMN untuk wajib menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan mereka.