Hampir setiap tahun Gunung Anak Krakatau memperlihatkan aktivitas vulkanisme. Pola letusannya pun kini tercatat semakin teratur sejak tahun 2008. Letusan eksplosif dan efusi tersebut datang silih berganti setiap 2 tahun sekali dan membentuk sebuah pola. Sampai saat ini, tingkat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih tetap pada Level II (Waspada).
Gunung Anak Krakatau adalah sisa sejarah panjang letusan Krakatau Purba yang berlangsung sejak abad ke-5, hingga letusan di tahun 1883 yang hanya menyisakan Rakata, Panjang dan Sertung.
Mirzam menjelaskan, secara geografis Gunung Anak Krakatau terletak di Selat Sunda Provinsi Lampung. Gunung itu baru muncul ke permukaan sejak tahun 1927. Gunung Anak Krakatau berada di antara Pulau Panjang, Sertung dan Pulau Rakata.
“Sejak tahun tersebut, Gunung Anak Krakatau tumbuh besar dan memesona,” ucap Mirzam.