Pegawai Bandung Zoo ingin tempat ini segera dibuka. IDN Times/Debbie Sutrisno
Sementara itu, Perwakilan Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo, Yaya Suhaya mengaku bahwa penutupan ini memberikan dampak finansial yang sangat signifikan. Sumber pemasukan utama yang berasal dari tiket pengunjung benar-benar terhenti.
"Operasional satwa terutama, satwa-satwa tetap kita kasih makan, kita perhatikan. Baik dari sisi nutrisi dan kesehatannya kita perhatikan. Tapi untuk operasional manajemen mungkin itu sangat-sangat berkurang ya. Karena otomatis tidak ada pemasukan untuk selama penutupan," ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Yang cukup melegakan, hingga saat ini seluruh 145 karyawan masih menerima gaji penuh 100 persen. Namun, ketakutan akan adanya pemotongan gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa mendatang masih sangat menghantui mereka.
Kekhawatiran terbesar diungkapkan terhadap masa depan satwa-satwa yang berada di dalamnya. Dengan tidak adanya pemasukan, ketahanan stok pakan untuk ratusan satwa menjadi pertanyaan besar.
"Untuk pengadaan pakan masih tetap dari yayasan yang diketuai oleh Bisma Berantakusuma. Sampai saat ini kita tidak pernah ada bantuan dari mana pun, kita masih mandiri. Kalau sudah habis misalkan gimana? Nah itu yang membuat kami khawatir," jelas Yaya.