Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251103_141240.jpg
Atap kelas SMP Pasundan 1 Kota Bandung rubuh. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • APBD tak tersedia untuk perbaikan sekolah

  • Dorong bantuan dari pemerintah pusat

  • Dewan ingatkan pihak sekolah perhatikan bangunan belajar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Robohnya atap satu kelas di SMP Pasundan 1 Kota Bandung mengakibatkan enam siswa terluka dan satu orang pekerja tertimpa. Atap yang dirasa masih kuat menahan beban tersebut justru ambruk ketika sebagian siswa kelas 7D sedang berada di dalamnya.

Kejadian ini memantik Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung untuk kembali melakukan pengecekan ke sekolah baik negeri maupun swasta agar untuk memastikan bangunan yang dipakai siswa dan guru belajar mengajar kokoh dan laik digunakan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, jumlah sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot jumlahnya lebih dari 700 di mana 482 sekolah dasar (SD) dan 267 sekolah menengah pertama (SMP). Dengan jumlah tersebut agak mustahil seluruh sekolah bisa dicek kelaikannya.

"Ini (pengecekan kondisi bangunan) sebenarnya sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu, hanya saja jumlah sekolah cukup banyak, sementara tenaga di dinas masih sangat terbatas dibandingkan kebutuhan. Jadi pengecekan dilakukan secara bertahap dan terus diingatkan," ujar Asep Gufron saat meninjau bangunan di SMP Pasundan 1, Senin (3/11/2025).

1. Tak ada APBD untuk bantu perbaikan

Bangunan di SMP Pasundan 1 Kota Bandung yang ambruk. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia pun memastikan bahwa Pemkot Bandung hingga saat ini belum bisa memberikan bantuan untuk perbaikan sekolah termasuk pada SMP Pasundan 1 Bandung. Minimnya anggaran ditambah adanya pemangkasan APBD dari pemerintah pusat makin memperkecil kemungkinan bantuan tersebut.

"Kalau dari APBD, sampai hari ini memang belum ada anggaran untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah swasta. Karena itu, kami terus berkomunikasi dengan Kementerian, mengingat keterbatasan anggaran di Pemerintah Kota Bandung. Apalagi kita tahu sendiri kondisi fiskal daerah seperti apa, jadi kami hanya bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.

2. Dorong bantuan dari pemerintah pusat

Bangunan di SMP Pasundan 1 Kota Bandung yang ambruk. IDN Times/Debbie Sutrisno

Selama ini, lanjutnya, Disdik Kota Bandung ikut serta mendorong adanya pendanaan untuk perbaikan sekolah yang memang kurang laik dan sudah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat. Termasuk bangunan yang roboh di Pasundan 1 itu akan pengajuan bantuan pada 2026.

"Saya akan terus mengoptimalkan komunikasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, agar sekolah-sekolah swasta yang kondisi bangunannya tidak layak bisa menjadi prioritas, meskipun sekolah negeri juga tetap diperhatikan.

3. Dewan ingatkan pihak sekolah perhatikan bangunan belajar

Ilustrasi bangunan sekolah roboh. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Peristiwa bangunan sekolah mengalami ambruk banyak terjadi di Jawa Barat. Dari peristiwa tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar turut menyoroti aspek keamanan seluruh bangunan sekolah di kabupaten dan kota.

Terbaru, peristiwa atap sekolah ambruk terjadi di SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Dari peristiwa itu, sejumlah siswa-siswi mengalami luka-luka. Kemudian, peristiwa serupa juga terjadi di SMP 1 Pasundan, Kota Bandung.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Jawa Barat, Zaini Shofari mengatakan, dari peristiwa ini aspek keamanan bangunan harus diperhatikan baik-baik. Apalagi, bangunan sekolah harusnya tahan dari becana alam.

"Ini adalah bagian dari pelajaran penting tentang konsep sekolah aman karena kalau bicara sekolah bukan hanya tahan bencana alam ada banjir atau gempa dan juga angin puting beliung tapi juga juga terkait keamanan bangunannya," ujar Zaini, Senin (3/11/2025).

Editorial Team