ilustrasi job seeker cari kerja di job portal (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)
Ketidakmampuan daerah menyediakan lapangan kerja yang layak memaksa banyak generasi muda Kuningan untuk merantau ke kota-kota industri seperti Bekasi, Karawang, atau Jakarta. Mereka mencari pekerjaan dengan upah lebih layak di daerah yang memiliki sektor industri yang berkembang pesat.
Rina, seorang lulusan sarjana ekonomi asal Kuningan, menjadi salah satu contoh dari fenomena ini. Setelah lulus, ia mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai kualifikasinya. Akhirnya, ia memilih menjadi pelaku UMKM kecil-kecilan di kampung halamannya.
"Saya sudah melamar ke banyak perusahaan, tapi kebanyakan industri besar ada di luar Kuningan. Di sini, pilihan pekerjaannya terbatas. Akhirnya berdagang atau merantau ke luar kota," ujar Rina.
Meski memilih berwirausaha, Rina berharap ada dukungan lebih dari pemerintah untuk pengembangan usaha kecil. Ia yakin, bila UMKM lebih didukung, sektor ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran di Kuningan.
Rina bukan satu-satunya yang menginginkan perhatian lebih pada UMKM. Banyak pelaku usaha kecil di Kuningan yang merasa perlu didukung dengan akses permodalan, pelatihan, serta pasar yang lebih luas.
Dengan berkembangnya UMKM, Kuningan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran.
Selain itu, peningkatan keterampilan tenaga kerja juga menjadi solusi yang mendesak. Program pelatihan vokasi dan sertifikasi keterampilan dinilai mampu meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal di pasar kerja, baik di sektor formal maupun informal.
"Pemerintah perlu bekerja sama dengan lembaga pendidikan, swasta, dan komunitas untuk memberikan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Misalnya, pelatihan teknologi, digital marketing, hingga keterampilan teknis seperti mekanik atau operator mesin," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat.