Leader Perempuan di Industri Game Masih Kurang, Baru 21 Persen

Intinya sih...
Perempuan memimpin industri gim di Indonesia mencapai 21 persen menurut Kemenkomdigi Meutya Hafid.
Angka tersebut sudah cukup tinggi dibandingkan beberapa negara lain, termasuk keterlibatan perempuan menjadi leader di sektor politik praktis.
Meutya mendorong agar keterlibatan perempuan di industri gim terus diperkuat, dan meminta dibuatkan ruang aman untuk perempuan dalam bermain gim.
Bandung, IDN Times - Keterlibatan perempuan sebagai pemimpin dalam industri gim di Indonesia relatif cukup banyak dibandingkan beberapa negara lain. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), perempuan yang memimpin industri gim mencapai 21 persen.
"Kita angkanya saat ini untuk leader di game industry dari perempuan itu adalah 21 persen. Meskipun baru 21 persen, tapi ini harus dilihat dari perspektif yang optimistis dari sektor-sektor lain di mana perempuan mungkin malah di bawah 21 persen," ujar Menkomdigi Meutya Hafid, di Kantor Agate Kota Bandung, Sabtu (5/7/2025).
1. Potensi untuk perempuan besar di industri gim
Menurutnya, angka tersebut sudah cukup tinggi di mana rata-rata negara lainnya berjumlah di bawah Indonesia. Namun, Meutya tidak merinci negara tersebut dari mana saja.
"Kami benchmark dengan negara-negara lain angka 21 persen ini cukup tinggi. Artinya apa? Artinya kita punya potensi untuk semakin memberi afirmasi juga kepada perempuan-perempuan yang bergerak di bidang gim. Tentunya untuk tumbuh menjadi leader di industri gim," katanya.
2. Peran perempuan perlu terus didorong di industri gim
Bahkan, jika dibandingkan dengan keterlibatan perempuan menjadi leader di sektor politik praktis, angkanya masih tinggi di industri gim. Oleh karena itu, Meutya mendorong agar hal ini terus diperkuat dan perempuan tetap berdaya.
"Sebesar 21 persen developer perempuan. Ini tergolong cukup baik dibandingkan dengan beberapa sektor lainnya termasuk politik ini titik awal yang baik dan saya yakin banyak hidden karakter. Ada nama yang tidak muncul tapi mereka menjadi otak-otak keluarnya gim," katanya.
3. Perlindungan perempuan di industri gim harus jadi perhatian
Masih dengan data yang sama, Meutya mengungkapkan, ada 59 persen perempuan menyembunyikan gender pada saat bermain gim. Sementara, ada 75 persen mengaku kerap dianggap remeh pada saat bermain gim. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian.
"Saat bermain gim, ketika kami (perempuan) menyebut nama, kami banyak mereka masih merasa malu. Kami meminta dibuatkan ruang aman untuk perempuan," ucapnya.
Kenkomdigi juga mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait maraknya konten kekerasan dalam video gim.
"Kami ingin industri gim tumbuh tapi kami juga banyak sekali dapat keluhan orangtua di mana ada konten kekerasan. Sehingga saat ini kami ada Perpres No 19/2024 dan PP nomor 17/2025.PM Kominfo no 2/2024," kata dia.