Bandung, IDN Times – Asian Development Bank (ADB) baru saja menerbitkan studi yang membuat publik, khususnya warga Kota Bandung, tercengang. Bagaimana tidak, studi tersebut menempatkan Kota Bandung di urutan ke-14 sebagai kota termacet di antara 278 kota di negara-negara berkembang Asia. Jakarta, yang dipandang sebagai keta termacet, malah ditempatkan di urutan ke-17.
Studi ADB dilakukan dengan metode perbandingan rasio waktu perjalanan dan jarak di setiap kota ketika jam sibuk (biasanya pagi dan sore) dan jam lengang. Dalam urutan sepuluh besar, yang rata-rata mendapat nilai 1,24 dalam studi tersebut, Manila (Filipina) menjadi kota termacet pertama. Artinya, masyarakat perlu waktu sekitar 24 persen lebih banyak untuk melintasi kota-kota tersebut ketika jam sibuk.
Bagaimana Pemerintah Kota Bandung menyikapi studi tersebut?