Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengintip Sumur Pengeboran Minyak Pertama di Indonesia, Ada di Majalengka

IMG_20250721_162554.jpg
Sumur pengeboran minyak pertama yang aa di Majalengka (inin nastain/IDN Times)
Intinya sih...
  • Penemuan sumber minyak di Kabupaten Majalengka berawal dari perjalanan ilmuwan Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn, yang melihat warga beraktivitas di daerah tersebut.
  • Aktivitas pengeboran minyak pertama dilakukan oleh pengusaha Belanda Jan Reerink pada tahun 1871, namun hanya bertahan sekitar setahun karena hasilnya tidak memuaskan.
  • Keterangan ahli dari Pertamina dan majalah GEO Magazine menyebutkan bahwa sumur pengeboran minyak pertama di Indonesia dilakukan di Maja Selatan, Majalengka.

Majalengka, IDN Times- Berbicara tentang Minyak di Jawa Bara, banyak orang yang mungkin akan langsung menunjuk Kabupaten Indramayu. Hal itu lantaran di sana ada Balongan yang merupakan Kilang Pengolahan Minyak terbesar keempat di Indonesia.

Namun, jauh sebelum kehadiran Kilang Balongan, di Kabupaten Majalengka terdapat sumur pengeboran minyak. Berdasarkan catatan yang ada, aktivitas pengeboran di sumur itu sudah dimulai sejak 1871 lalu.

"Pengeboran dilakukan pada 1871 oleh pengusaha Belanda yang ada di Cirebon namanya Jan Reerink," kata Ketua Yayasan Galur Rumpaka Majalengka Baheula (Grumala) Nana 'Naro' Rohmana.

1. Berawal dari perjalanan ilmuwan Jerman melihat warga beraktivitas

IMG_20250721_162358.jpg
Cairan di dalam sumur yang disebut pengeboran minyak pertama di Indonesia yang ada di Majalengka (inin nastain/IDN Times)

Penemuan sumber minyak tanah di Kabupaten Majalengka berawal saat seorang ilmuwan bernama Franz Wilhelm Junghuhn melakukan perjalanan di sekitar kaki Gunung Ciremai. Saat ini, daerah tersebut masuk ke dalam Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.

Saat beraktivitas di daerah itu, kata Naro, berdasarkan catatan, Junghuhn melihat sekelompok warga yang bolak-balik ke titik tersebut. "Bahwa masyarakat sini, tahun 1800-an sering bolak-balik ke sini (lokasi sumur pengeboran). Ternyata di sini ada rembesan minyak," jelas dia.

"Masyarakat mengambil minyak bumi tersebut, untuk cempor, lampu penerangan zaman dulu," lanjut Naro.

Berbekal pengalamannya itu, jelas Naro, Junghuhn yang merupakan ilmuwan bidang Geologi, menceritakannya kepada sahabatnya bernama Jan Reerink. Berbekal informasi dari Junghuhn, Jan Reerink mulai melakukan aktivitas pengeboran di titik yang pernah ramai didatangi masyarakat sekitar.

"Kemudian tahun 1871 Jan Reerink pengusaha Belanda yang berada di Cirebon, melakukan pengeboran pertama," kata Naro.

2. Aktivitas pengeboran Jan Reerink hanya sekitar setahun

IMG_20250721_162501.jpg
Naro menunjukkan cairan dari dalam sumur (inin nastain/IDN Times)

Berbekal koneksi di negara asalnya, Jan Reerink mulai melakukan aktivitas pengeboran di titik tersebut. Berdasarkan catatan yang dimilikinya, Naro menjelaskan aktivitas tersebut melibatkan tenaga dan biaya yang cukup memadai.

"Mengambil modal dari Amerika dan membawa alat-alat modern. Yang tadinya kan tradisional," jelas Naro.

Namun, modal besar tidak lantas membuat aktivitas pengeboran yang dilakukan Jan Reerink berlangsung lama. Berdasarkan catatan, jelas Naro, Jan Reerink hanya bertahan sekitar setahun.

"Sampai dengan 1872 melakukan eksplorasi. Tapi sayang, menurut keterangan, hasil yang didapatkan tidak begitu menggembirakan. Akhirnya setelah setahun mengadakan pengeboran pertama minyak di sini, beliau menghentikan," kata dia.

"Sempat dipasarkan. Tapi besar pasak daripada tiang. Dalam keterangan, terakhir (kedalaman) 250 meter, ternyata harus (lebih) dalam lagi. Dan beliau kehabisan modal, akhirnya terbengkalai," lanjut dia.

3. Keterangan ahli, sumur pengeboran minyak pertama di Indonesia dilakukan di Maja Selatan

IMG_20250721_162426.jpg
Prasasti yang dibuat GRUMALA di sumur pengeboran minyak (inin nastain/IDN Times)

Dijelaskan Naro, ada banyak keterangan yang menyebutkan bahwa sumur pengeboran pertama di Indonesia dilakukan di Majalengka, tepatnya Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja. Bahkan, kata Naro, ahli dari Pertamina pun membenarkan bahwa aktivitas sumur pengeboran minyak itu di Majalengka.

"Banyak yang memberitakan. Yang pertama dari ahli-ahli Geosentris Pertamina tersebut, yang memang Profesor Awang (Prof Awang Satyana) juga menyebutkan bahwa memang di sini adalah sumur bor minyak pertama di Indonesia," kata dia.

Selain itu, kata dia, surat kabar GEO Magazine juga pernah mengangkat berita terkait sumur bor minyak pertama di Indonesia. GEO Magazine sendiri, dikutip dari Wikipedia, majalah bulanan German yang didirikan pada 1976.

GEO Magazine fokus terhadap bidang geografi, budaya, dan lingkungan. GEO Magazine lebih menekankan terhadap laporan mendalam dan foto kualitas tinggi.

"Kemudian pernah diangkat juga dalam majalah GEO Magazine yang memang dalam keterangan yang pertama dulu pernah ada yang mengangkat bahwa di Langkat. Dalam keterangan tersebut disebutkan bahwa jauh sebelum di Langkat di Majalangka ini adalah pelopor yang pertama sebagai pengoboran minyak pertama di Indonesia," jelas Naro.

Pihak Pertamina sendiri, kata Naro sempat melakukan kontrol. Namun untuk pengeboran lanjutan, Naro menjelaskan kemungkinan tidak akan dilakukan.

"Tidak ada (pengeboran lanjutan). Karena mungkin Pertamina juga hitung-hitung gitu ya, kalau misalnya ekplorasi di sini hitungannya mungkin hasilnya bagaimana gitu. Kalau misalnya masih banyak terkandung minyak di sini pasti udah eksplorasi besar-besaran," jelas dia.

"Sekarang kan zamanya satelit, bisa dilihat mungkin potensinya bagaimana, kerugiannya bagaimana, mungkin begitu. Kalau misalnya ada sih, mungkin ya sudah (pengeboran lanjutan)," lanjut dia.

Sementara itu, lokasi sumur pengeboran sendiri saat berada di tengah sawah milik warga. Saat IDN Times mencoba mendekati, masih cukup terasa aroma minyak tanah dari dalam sumur itu.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us