Dia mengklaim, proses produksi jam tangan Woodka dibuat 100 persen oleh tangan terampil pengrajin kayu lokal. Woodka pun turut memastikan kesejahteraan pengrajin karena sejak awal tujuan mendirikan merek ini memang untuk mengembangkan peluang para perajin kayu di Yogyakarta.
"Inilah yang menjadi alasan kami dalam menentukan harga jual. Kami ingin para pengrajin lokal sejahtera," katanya.
Selama membangun bisnis, Trianita menambahkan, Woodka kerap menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan di industri jam tangan yang kian berkembang. Agar terus menjangkau pasar lebih luas, Woodka mulai berjualan di Tokopedia sejak 2018.
Pada saat itu, Woodka turut memanfaatkan berbagai kampanye yang bisa meningkatkan exposure di tokonya, salah satunya Tokopedia Fashion.
"Berkat Tokopedia, Woodka berhasil menjangkau pasar hingga seluruh Indonesia dan meraup omzet hingga ratusan juta tiap bulannya. Untuk dapat menghadapi persaingan bisnis, kami terus mempertahankan keunikan dengan memadukan unsur seni, budaya Indonesia dan alam pada desain strap jam," kata dia.