Mengenal Terapi Stem Cell, Cara Baru Obati Penyakit Diabetes

Meski begitu, Yanti mengungkapkan, terapi juga harus dikombinasikan bersama obat dari dokter. Sebab, hal ini nantinya akan membantu pemulihan daripada pasien itu sendiri. Adapun terapi ini sendiri menggunakan sumsum atau lemak dari tubuh.

"Jadi untuk tahap awal, harus minum obat bersamaan dengan terapi stem cell. Jika sudah akan sembuh, maka konsumsi obat dihentikan, namun terapi stem cell masih dilanjutkan," ungkapnya.

Terapi juga bisa dihentikan jika pasien sudah benar-benar dalam kondisi sembuh. Namun, Yanti mengingatkan, setelah sehat pasien harus mengubah polah hidup agar lebih sehat. "Karena kalau pola hidup tidak berubah, maka terapi stem cell tidak akan berpengaruh," ucapnya.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, kata dia, terapi stem cell semestinya dilakukan di usia awal 30 tahun, dengan tujuan sebagai tindakan preventif.

"Agar saat golden age kita tidak terkena penyakit berbahaya, maka lebih baik jika kita melakukan tindakan preventif," kata dia.

Manfaat terapi stem cell juga kini sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Adapun manfaat yang dirasakan seperti kesehatan badan yang lebih baik dan lebih bugar. Selain itu, terapi ini juga membuat kekebalan meningkat dan tidak mudah sakit.

Untuk saat ini, sebenarnya ada 86 jenis penyakit yang bisa sembuhkan dengan terapi stem cell. Namun di Indonesia, baru ada enam penyakit yang bisa disembuhkan.

"Beberapa di antaranya osteoporosis, diabetes, auto imun, chronic obstructiv pulnomary disaese (CODP) dan beberapa penyakit lainnya," kata dia.

Yanti menambahkan, stem cell juga bisa untuk kecantikan dengan bertujuan mengatasi anti penuaan. Kemudian, bisa untuk menanggulangi kerontokan akibat hormon dan kemoterapi.

"Kami berharap stem cell bisa dirasakan masyarakat luas. Sehingga warga tida mampu bisa mendapatkan bantuan dari BPJS," kata dia.