Inin Nastain IDN Times/ SMA N I Majalengka
Menginjak usia 7 tahun, atau tepatnya pada 1983, Dedi kecil mulai mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD). Dedi menempuh pendidikan dasar di sekolah yang ada di desanya.
"Dulu namanya SDN Bumi Asih, sekarang jadi SDN 2 Kumbung," kata dia.
Perjalanan yang tidak mudah dilalui Dedi kecil selama mengenyam sekolah SD. Dia harus sudah berangkat dari rumah saat masih gelap, agar tidak telat tiba di sekolah.
"Saya berangkat dari rumah jam 5 kurang 10 menit. Karena jaraknya lumayan jauh," kata dia.
Tidak hanya itu, kondisi jalan yang menghubungkan rumah Dedi ke sekolah pun, membutuhkan mental yang kuat. Pasalnya, saat itu jalan tersebut masih berupa tanah.
"Jadi pas berangkat, sepatu saya sering gak dipakai. Begitu nyampe sekolah, baru dipakai, karwna jalannya kan masih tanah, jadi kalau musim hujan penuh tanah liat," ungkap dia.
Setelah lulus SD, Dedi kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN I Rajagaluh. Dedi tercatat sebagai satu-satunya siswa SDN Bumi Asih yang melanjutkan ke SMPN I Rajagaluh itu.
"Teman-teman yang lain ada yang kerja, ada yang pesantren ke beberapa daerah. Ada ke Jawa Timur, ada yang ke Cirebon. Jadi, angkatan saya yang melanjutkan itu ya hanya saya," ungkap dia.
"Setelah dari SMPN I Rajagaluh, Saya lanjut ke SMA I Majalengka, dan infekos. Nah saat itu, ketika pulang, saya lihat jalan sudah diaspal," lanjut dia.