Garut, IDN Times - Peledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, dengan total 13 orang korban, empat anggota TNI AD, dan sembilan warga sipil masih menjadi perhatian publik. Penyebab pasti dari kejadian ini pun masih dalam tahap investigasi oleh Mabes TNI.
Keterlibatan warga sipil dalam peledakan ini pun masih belum terjawab secara gamblang oleh pihak TNI. Namun, berdasarkan beberapa narasumber yang didapatkan IDN Times, sembilan orang warga ini memang bekerja membantu TNI dan sering diperbantukan secara langsung dalam kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa itu.
Bahkan, salah satu keluarga korban dan juga warga di Kampung Cimerak, Desa Sagara yang jarak rumahnya tidak jauh dari titik ledakan, menyampaikan ada beberapa yang memang memiliki sertifikat keahlian untuk membantu TNI dalam peledakan amunisi kedaluwarsa ini.