Bandung, IDN Times - Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, blak-blakkan pada wartawan soal strateginya memenangkam pasangan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam Pilpres 2019 di daerah kekuasaanya, Jawa Barat.
Aher, sebagai kader senior Partai Keadilan Sejahtera, tentu berharap Prabowo-Sandi memenangi kontestasi tersebut.
Aher mengatakan ada tiga cara yang ia gunakan untuk membawa Prabowo-Sandi unggul dari pesaingnya. Apa saja strategi itu?
Kepada wartawan setelah menjadi saksi dalam sidang kasus suap Meikarta di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung, Rabu (20/3), Aher mengatakan jika langkah pertamanya ialah mengajak semua pihak untuk berkampanye dengan baik.
"Selain itu, dengan berkampanye baik, kita bersama-sama menjaga persatuan dan kerukunan juga kebersamaan. Ya, strateginya mudah-mudahan saja bisa mengokohkan yang sudah memilih kami," kata Aher.
Strategi kedua, lanjut Aher, ialah mengajak yang belum memilih lewat berbagai program yang ditawarkan pasangan Capres Prabowo-Sandi. Jika langkah kedua berhasil, barulah masuk pada strategi ketiga, kata Aher.
"Strategi ketiga adalah memberi pemahaman juga mengajak (untuk ikut berpartisipasi) lebih jauh kepada yang belum memilih Prabowo-Sandi," ujarnya.
Kepada wartawan, Aher juga mengaku bahwa ia tak turun langsung ke lapangan untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi. Alasannya, bagi Aher saat ini memobilisasi Provinsi Jawa Barat adalah hal yang sulit.
"Terbatas banget. Kemampuan saya untuk keliling Jabar, berapa lama sih? Mudah-mudahan oleh media bisa disampaikan," kata Aher.
Terbatasnya mobilitas Aher saat ini tak lepas dari kepentingan istrinya, Netty Heryawan, yang tengah menyalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PKS untuk Daerah Pemilihan Cirebon dan Indramayu.
"Saya antar-antar ibu saja. Kalau ibu sepuluh tahun mendampingi saya, sekarang sudah saatnya suami mendampingi istrinya," kata Aher.
Maka itu, empat hari dalam sepekan Aher dihabiskan di Cirebon. "Kalau enggak dibantu kan kasihan banget, ibu-ibu, kan," ujar Aher.
Elektabilitas PKS di Cirebon dan Indramayu memang tak sebesar kemampuan mereka di kota lain di Jawa Barat seperti Bandung dan Bogor. Namun, ketenaran Aher dan istrinya di Jawa Barat dapat menjadi modal untuk mengantarkan Netty ke kursi DPRD
"Saya dan ibu punya tapak silaturahim yang panjang selama sepuluh tahun, sehingga untuk menggaet masyarakt memilih ibu di Pileg yang akan datang ya tampaknya tidak sulit-sulit banget," ujar dia.