Proses penjemuran opak oleh Yanuar. (IDN Times/Inin Nastain)
Selama menjalankan bisnis tersebut, Andri mengaku tidak terlalu mengalami kendala berarti. Terkait bahan baku berupa beras ketan, dia mengaku selama ini tidak pernah mengalami kesulitan.
"Lancar-lancar aja sih. Beras ketan juga mudah. Ya meskipun sekarang mahal, tapi masih bisa lah," ungkap dia.
Satu-satunya kendala, jelas dia, adalah musim hujan. Hal itu lantaran dia tidak bisa menjemur Opak basah secara maksimal.
"Kalau pake oven, hasilnya tidak sebagus hasil jemur di matahari. Ada teman yang mencoba untuk pakai oven, ternyata ya hasilnya kurang maksimal," jelas dia.
"Yang bagus mah ya tetap, dijemur di matahari itu. Durasi menjemur paling 2 jam," lanjut dia.
Ketika musim hujan sudah masuk puncak, Andri mengaku memilih berhenti produksi. "Padahal mah musim hujan kan banyak orang yang suka ngemil ya, hahah," kata Andri berkelakar.
Disinggung terkait pasar, Andri menyebutkan hingga saat ini masih berkutat di dalam kota saja. Dia mengaku belum berani menyentuh luar kabupaten, mengingat SDM dan modal yang terbilang masih terbatas.
"Kadang mah kalau ada permintaan tambahan, dan saya lagi nggak ada persediaan, ya saya ambil ke rekan-rekan," ungkap dia.