Inin Nastain IDN Times/ Bangunan dapur MBG Tenjolayar
Disinggung terkait calon penerima manfaat, Aceng menjelaskan dapur tersebut fokus untuk memenuhi kebutuhan MBG di Kecamatan Cigasong. Diakuinya, secara ideal, di kecamatan itu sejatinya butuh ada tambahan dapur sekitar 2-3 lagi.
"(Dapur) Tenjolayar untuk Kecamatan Cigasong. Karena kebutuhan untuk kecamatan Cigasong saja, itu untuk STM negeri, udah 3000. Belum swasta, SMP, SD, TK. Secara ideal, kecamatan Cigasong aja kurang 2 atau 3 lagi," kata dia.
Idealnya, jelas dia, satu dapur bisa meng-cover hingga 4000 porsi MBG. Di dapur Tenjolayar sendiri, sejatinya bisa menyiapkan antara 2500-4000 porsi.
"Ideal nya satu dapur itu untuk 2500. Yang sekarang nih, nomenklatur yang baru Saya terima itu, 2500 sampai 4000," papar dia.
"(Di dapur ini) Ya kemungkinan di rate itu. Maka, kalau kecamatan lain belum siap, itu pasti di angka terbanyak (4000). Karena untuk meng-cover dulu kan," lanjut Aceng.
Disinggung bahan baku, Aceng menegaskan, berdasarkan nomenklatur, harus mengambil dari koperasi atau BUMDES. Ditegaskannya, bahan baku untuk MBG tidak boleh dari perusahaan besar.
"Penyedia itu ada dua yang bisa dipakai. Koperasi dan BUMDES. Jadi Pak Prabowo, sepertinya ini ya, ekonomi lokal harus ter-ungkit dengan adanya dapur ini. Gak bisa (order ke) perusahaan. Harus koperasi atau BUMDES," tegas dia.
Kendati demikian, bahan-bahan tersebut harus memperhatikan standarisasi. Ditegaskannya, sebelum proses masak, bahan-bahan itu terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan.
"Karena nanti bahan juga akan dibawa dulu ke BGN, diuji dulu. Harus sesuai standard mereka. Di kami, dilengkapi juga dengan pendingin, untuk menyimpan sayur-sayuran, buah-buahan dan lainnya. Ya itu, karena ini tema besar nya bergizi, kami ingin setelah launching nanti, benar-benar sudah siap," tegas Aceng.