Ilustrasi pengangguran. Dok. Istimewa/IDN Times
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, jumlah perusahaan di Kota Cimahi mencapai 378 yang kebanyakan bergerak di bidang garmen dan tesktil. Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi pun sudah menerima laporan jika kondisi perusahaan sekarang sedang tidak baik-baik saja.
"Kondisinya memang sedang tidak baik, baik order maupun pembelian bahan baik dan eksor ke luar negeri. Ada dampak krisis global, dari mulai perang Rusia dengan Ukraina hingga Israel dengan Palestina," kata Asep.
Belum lagi, kata dia, besaran UMK di Kota Cimahi yang terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut, kata Asep, bisa saja mempengaruhi investor yang enggan berinvestasi di Kota Cimahi. Bahkan menurutnya tak menutup kemungkinan ada perusahaan yang pindah dari Cimahi.
"UMK juga berpengaruh, jadinya banyak investor yang berpikir lagi buat investasi di Koya Cimahi. Kan investor bisa saja cari daerah lain yang UMK-nya sedikit," ucap Asep.
Dirinya melanjutkan, kondisi perusahaan sekarang ini tentu saja berpengaruh terhadap peluang kerja di Kota Cimahi yang semakin sedikit. Di sisi lain, pihaknya harus berusaha untuk mengentaskan angka pengangguran di Kota Cimahi.
Seperti diketahui berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi mencapai 10,52 persen atau sebanyak 33.192 orang. Dengan persentase tersebut, maka Kota Cimahi berada di urutan pertama tingkat pengangguran terbuka tertinggi dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, menggeser Kota Bogor yang kini menduduki peringkat ketiga dengan persentasi 9,39 persen.
Sedangkan peringkat kedua diduduki Kabupaten Kuningan dengan persentasi 9,94 persen. Meski menduduki urutan tertinggi di Jawa Barat, namun angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 10,77 persen dan tahun 2021 yang mencapai 13,07 persen.
"Betul kalau dari rilis BPS angka tingkat pengangguran terbuka di Cimahi ini jadi yang tertinggi di Jawa Barat, tapi ada penurunan kalau secara angka. Jadi yang tertinggi karena angkatan kerja pembaginya kecil," kata Asep.