Berkendara menerobos banjir (motodeal.com)
Selain fokus pada penyaluran bantuan air bersih, BPBD Kabupaten Cirebon juga telah menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan.
Beberapa jenis bencana yang diantisipasi meliputi banjir, rob, tanah longsor, dan angin puting beliung.
"Kami sudah mempersiapkan regulasi dan langkah-langkah mitigasi bencana. Tim kami juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat untuk meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi," tutur Juwanda.
Langkah antisipasi ini sangat penting mengingat beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor, terutama jika curah hujan meningkat tajam dalam waktu singkat.
Warga yang terdampak kekurangan air bersih berharap pemerintah terus memberikan perhatian terhadap kebutuhan mereka. Salah satu warga Desa Kalitengah, Sulastri (45 tahun), menyampaikan rasa syukur atas bantuan air bersih yang diberikan.
"Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih ini. Meski sudah mulai hujan, sumur di kampung kami belum terisi penuh, jadi air bersih masih sulit didapat," katanya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon juga berharap distribusi air bersih yang dilakukan hingga akhir November dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebelum hujan mulai merata. Dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif, pemerintah optimistis masalah kekurangan air bersih dapat diatasi secara bertahap.
"Kami berharap hujan segera merata di semua wilayah. Namun, selama masyarakat masih membutuhkan, kami akan terus menyalurkan bantuan air bersih," ujar Juwanda.
Meski tantangan masih ada, langkah proaktif BPBD Kabupaten Cirebon memberikan harapan bagi masyarakat untuk menghadapi sisa musim hujan ini dengan lebih baik.