Bandung, IDN Times - Jika melintas di Jalan Tamblong, Kota Bandung, tepat di sisi kanan dari patung ikonik pemain sepak bola, anda akan melihat terdapat bangunan ruko yang apabila ditelisik adalah sebuah masjid.
Masjid Lautze 2, itulah namanya. Berada di tengah Kota Bandung, bangunan ini kerap disangka sebuah kelenteng karena artistektunya kental dengan nuansa Tinghoa.
Hal ini karena masjid tersebut memiliki gaya arsitektur khas Tionghoa. Mulai dari lampion dan juga ornamen warna merah dan kuning yang mengiasi bagian dalam bangunan masjid. Walau sudah banyak dibicarakan, namun daya tarik Masjid Lautze belum pudar hingga saat ini.
“Awalnya, masjid ini sekitar tahun 1997 dibuka dan luasnya hanya sekitar 6x9 meter. Namun sambil berjalan, kami telah melakukan pelebaran. Sehingga untuk saat ini saja, kami bisa menampung hingga 800 jemaah saat salat Jumat,” ujar Ketua DKM Masjid Lautze 2 Bandung, Rahmat Nugraha mengutip dari keterangan resmi Humas Pemkot Bandung, Minggu (17/3/2024).
Menurutnya, letak Masjid Lautze 2 yang sangat strategis menjadikan masjid ini penuh berkah dan mudah memantik perhatian. Letak ini kemudian berpengaruh pada program reguler maupun program di bulan Ramadan, yang dijalankan oleh DKM.
Karena antusias warga sekitar, juga bertambahnya jemaah masjid ini seiring waktu, pihak DKM juga meminta izin agar dapat menutup sebagian ruas Jalan Tamblong saat pelaksanaan ibadah Salat Jumat. Haslinya, sekitar 800 jemaah bisa ditampung di masjid ini. Padahal awalnya, Masjid Lautze 2 memiliki jemaah kurang dari 100 orang.