Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times / Nana Suryana

Pangandaran, IDN Times - Di tengah pandemi COVID-19, sejumlah kelompok masyarakat nelayan dan pelaku wisata masih menyelenggarakan kegiatan tradisi hajat laut di kawasan Pantai Barat, Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020). Meskipun digelar sederhana, namun acara tradisi budaya tersebut tetap ramai dikunjungi warga dan wisatawan.

Kegiatan hajat laut diselenggarakan setiap bulan Muharam oleh sekelompok nelayan. Seiring berkembangnya pariwisata, sejumlah pelaku wisata juga turut serta dalam acara tersebut.

Selain doa bersama, ada prosesi larung jempana atau dongdang ke tengah laut. Iring-iringan perahu yang ditumpangi warga dan wisatawan juga turut meramaikan prosesi tersebut. Ronggeng gunung yang merupakan tarian tradisional Pangandaran juga turut ditampilkan sebagai sarana hiburan dan atraksi budaya.

1. Hajat laut sebagai wujud rasa syukur

IDN Times / Nana Suryana

Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Pangandaran Edi Rusmiadi mengatakan, kegiatan hajat laut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Hajat laut ini merupakan tradisi leluhur sebagai wujud rasa syukur dengan adanya laut yang sudah memberikan berkah, tasyakur bin nikmat," ujarnya.

Edi mengatakan, para orangtua dulu memberikan apresiasinya dalam bentuk jempana atau dongdang. "Di dalamnya diisi berbagai makanan dan barang yang sebenarnya itu merupakan simbol-simbol yang mengandung makna, kalau kata orang Sunda itu siloka," kata dia.

2. Tradisi makan bersama nasi tumpeng

Editorial Team

Tonton lebih seru di