Bandung, IDN Times - Pembangunan perumahan semakin marak dilakukan di kawasan Bandung Utara (KBU). Hal ini berdampak pada kondisi ketahanan tanah di sekitarnya karena akan pohon yang semestinya bisa menjadi penyangga perlahan semakin menipis jumlahnya.
Semakin sedikitnya lahan hijau di daerah KBU kemudian memberikan efek negatif juga untuk kawasan taman hutan raya (Tahura) Djuanda. Kepala UPTD Tahura, Lianda Lubis, mengatakan, dari data yang didapat sekarang sudah ada 14 titik yang kemungkinan akan longsor karena kondisi penyangga tanah sudah tidak maksimal.
"Itu pas kita lihat ke atas memang pemukiman sudah cukup masif gitu yah," ujar Lianda akhir pekan kemarin.
Menurutnya, dengan semakin banyak pembangunan rumah maka tutupan lahan yang bisa menampung air terus berkurang. Meski korelasi antara pembangunan rumah dan longsor belum dicek secara akademis, tapi sejauh ini dari pantauan sementara terlihat ada perbedaan dari struktur tanah di sekitar Tahura bagian atas
"Sekarang menjelang musim hujan kita selalu waspada," kata dia.