Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Subdirektorat Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing Direktorat Kewaspadaan Nasional Kemendagri, Katarina Rambu Babang (IDN Times/Siti Fatimah)
Kepala Subdirektorat Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing Direktorat Kewaspadaan Nasional Kemendagri, Katarina Rambu Babang (IDN Times/Siti Fatimah)

Intinya sih...

  • Jawa Barat urutan kedua nasional kasus TPPO

  • PMI jadi scamming online

  • Faktor ekonomi jadi pemicu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan nasional setelah tercatat sebagai salah satu daerah dengan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tertinggi di Indonesia. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pun menggelar sosialisasi pencegahan secara besar-besaran di kota ini pada Kamis (25/9/2025).

Kepala Subdirektorat Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing Direktorat Kewaspadaan Nasional Kemendagri, Katarina Rambu Babang, menyebut Jawa Barat menempati posisi kedua setelah Jawa Timur untuk kasus TPPO.

"Kami memilih Sukabumi karena kasus TPPO di Jawa Barat masuk peringkat lima besar nasional. Trennya dari 2020 hingga 2024 bahkan sampai hari ini terus meningkat," ujarnya usai bertemu Forkopimda Kabupaten Sukabumi.

1. Jawa Barat urutan kedua nasional kasus TPPO

Berdasarkan pengaduan pekerja migran, jumlah kasus di Jawa Barat tergolong tinggi. Secara nasional, Jabar berada di posisi kedua tepat di bawah Jawa Timur dalam perihal laporan TPPO.

"Tahun ini pekerja migran asal Jabar lebih dari 4.000 orang. Sementara pengaduan kasus TPPO secara nasional tahun lalu mencapai sekitar 1.500 kasus, sebagian besar tidak melalui prosedur resmi," katanya.

2. PMI jadi scamming online

Tak hanya penempatan pekerja migran ilegal, praktik scamming online juga semakin marak. Katarina mencontohkan kasus di Myanmar yang menjerat ribuan WNI.

"Kasus scamming seperti di Myanmar sudah menembus 7.500 kasus di seluruh Indonesia. Mereka berangkat seolah wisatawan, padahal dijebak jaringan judi online,” katanya.

Di Sukabumi sendiri, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mencatat 70 kasus TPPO. "Tahun ini saja ada 14 kasus, 12 di antaranya perempuan dan dua anak. Korbannya sekarang bukan hanya perempuan dan anak, tetapi juga laki-laki, termasuk mahasiswa," katanya.

3. Faktor ekonomi jadi pemicu

Menurut Katarina, banyak korban terjerat karena kondisi ekonomi. Sebagian korban adalah mahasiswa baru lulus atau pekerja yang di-PHK, terutama yang berlatar belakang IT. Mereka tertarik tawaran kerja operator, tapi ternyata dijebak untuk jadi pelaku judi online.

Sebagai upaya pencegahan, Kemendagri menggelar sosialisasi secara hybrid, melibatkan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga kepala desa di seluruh Indonesia.

"Undang-Undang Nomor 1 mengamanatkan tidak hanya pemerintah, tapi masyarakat ikut berperan mencegah TPPO. Kami berharap pencegahan dimulai dari desa," kata Katarina.

Ia menekankan bahwa program pencegahan harus dijalankan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah. "Kalau koordinasi pusat dan daerah berjalan baik, peluang terjadinya TPPO bisa ditekan," ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team