(Bandara Husein Sastranegara) IDN Times/Azzis Zulkhairil
Di sisi lain, Agung mendorong Bandara BIJB Kertajati bisa tetap berjalan optimal, jika nantinya Bandara Husein Sastranegara direaktivasi. Artinya, kedua bandara ini harus bisa berjalan bersama untuk merespons keinginan pasar.
"Iya karena kan, bagi pengusaha (dan) pedagang ini yang penting adalah kemudahan, kenyamanan, kecepatan. Tetapi diharapkan juga Kertajati perlu dioptimalisasi. Bagaimana ke depan fungsi dari Kertajati bisa dimaksimalkan. Intinya sesuai dengan kemauan masyarakat lah," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal MCCI, Zaha Izrin Zahari meminta Bandara Husein Sastranegara membuka penerbangan domestik dan internasional itu. Alasannya, Kota Bandung merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia dalam hal ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
"Konektivitas langsung antara Bandung dan kota-kota utama di Malaysia akan memperkuat kerja sama antarnegara dan membuka peluang baru di berbagai sektor," ujar Zaha dalam surat tersebut.
Menurut Zaha, keberadaan jalur penerbangan langsung antara Bandung dan Malaysia, khususnya ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan Sultan Abdul Aziz Shah Airport (Subang Selangor), akan sangat mendukung peningkatan mobilitas pelaku usaha, pelajar, wisatawan, hingga investor dari kedua negara.
Ia juga mengingatkan hubungan historis antara Bandung dan Malaysia dalam dunia penerbangan yang bukan jadi hal baru. Pada 2004, AirAsia maskapai berbiaya rendah asal Malaysia menjadikan Bandung sebagai kota tujuan internasional pertamanya di Indonesia melalui rute Kuala Lumpur–Bandung.
"Rute tersebut saat itu hanya melayani satu kali penerbangan per pekan, namun menjadi tonggak sejarah dan membuktikan posisi strategis Bandung dalam peta konektivitas regional Asia Tenggara," katanya.
MCCI meyakini bahwa pembukaan kembali Bandara Husein untuk penerbangan internasional akan memberikan dampak luas terhadap kemajuan sektor perdagangan, UKM, pariwisata halal, pendidikan, hingga ekonomi digital.
"Kami siap menjadi mitra aktif yang menjembatani komunikasi antara Pemerintah Kota Bandung dengan mitra-mitra potensial dari Malaysia, termasuk maskapai dan investor sektor pendukung. Ini adalah momentum strategis yang harus dimanfaatkan secara optimal," ujar Zaha.
Zaha menjelaskan, ia juga akan mengupayakan komunikasi lanjutan dengan maskapai penerbangan seperti AirAsia dan Batik Air Malaysia untuk melihat peluang pengaktifan kembali rute ini.