ilustrasi perokok (IDN Times/Arief Rahmat)
Kurang dari 10 persen dari semua serangan jantung terjadi pada usia 40 tahun. Akan tetapi, jumlah kasus serangan jantung pada usia yang lebih muda meningkat sekitar 1,7 persen setiap tahun, menurut laporan dalam The American Journal of Medicine tahun 2020. Ini sebagian besar disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti penyalahgunaan zat, pilihan makanan, dan kurang olahraga.
Apa yang menyebabkan penyakit jantung dapat berkembang pada remaja? Apa saja faktor risiko serangan jantung atau henti jantung mendadak dan bagaimana cara meningkatkan kesehatan jantung pada usia remaja?
Serangan jantung pada remaja sangat jarang. Henti jantung tiba-tiba pada remaja lebih umum, tetapi tetap tergolong jarang. Perlu digarisbawahi, serangan jantung dan henti jantung adalah dua kondisi berbeda.
Serangan jantung muncul saat darah ke jantung tiba-tiba berhenti, biasanya akibat penyakit arteri koroner. Arteri menjadi tersumbat, sehingga tidak cukup darah yang bisa sampai ke jantung. Sementara itu, henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti memompa darah secara efektif. Darah tidak bisa sampai ke organ vital, misalnya otak dan paru-paru.
Remaja bisa mengalami serangan jantung atau henti jantung karena banyak alasan yang sama seperti orang dewasa. Akan tetapi, faktor gaya hidup cenderung menjadi penyebab yang lebih jarang hanya karena faktor tersebut tidak punya banyak waktu untuk menyebabkan kerusakan pada remaja. Pada orang dewasa, hal-hal seperti merokok, kurang olahraga, kolesterol tinggi, dan faktor-faktor lain menumpuk selama beberapa dekade untuk mengurangi fungsi jantung.
Pada remaja dan dewasa muda, masalah bawaan, kelistrikan, atau struktural jantung lebih sering menjadi penyebab. Contoh masalah ini mencakup:
- Kardiomiopati hipertrofi.
- Anomalous aortic origin of the coronary artery (AAOCA).
- Takikardia ventrikel polimorfik katekolaminergik atau catecholaminergic polymorphic ventricular tachycardia (CPVT).
- Kardiomiopati aritmogenik ventrikel kanan atau arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVC)
- Sindrom long QT.
- Sindrom Wolff-Parkinson-White.