Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
moment wisuda (Pexels/Pixabay)

Bandung, IDN Times - Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan signifikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada awal tahun 2025 tercatat hampir 14 ribu pekerja formal kehilangan pekerjaan akibat penurunan di sektor manufaktur. Selain itu, tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mulai meningkat sejak akhir 2024 diperkirakan akan terus berlanjut, diperburuk oleh menurunnya daya beli masyarakat dan ketidakpastian global.

Namun, di tengah tekanan ini, sektor ekonomi kreatif dan teknologi justru menunjukkan pertumbuhan positif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat bahwa hingga triwulan I 2024, nilai tambah ekonomi kreatif telah mencapai
55,65 persen dari target tahunan. Bahkan, laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 13 persen secara tahunan, menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Catatan ini memperlihatkan bahwa sumber daya manusia (SDM) khususnya lulusan perguruan tinggi dituntut untuk lebih kreatif dalam berbagai hal khususnya yang berkait dengan teknologi. Direktur Kampus Binus Bandung Johan Muliadi Kerta mengatakan, kesiapan mahasiswa di dunia kerja harus dilakukan lebih cepat ketika mereka masih berhasrat mencari ilmu.

"Mahasiswa harus dibekali dengan berbagai kebutuhan di masa depan termasuk dengan AI (Artificial Intelligence). Makanya kami di semua program pendidikan memberikan pengenalan ini agar mereka bisa memanfaatkannya, bukan sebagai pengganti, sehingga ikut bersaing dengan lulusan dari manapun," kata Johan dalam diskusi di Kampus Binus Bandung, Kamis (24/4/2025).

1. Produktivitas jadi tuntutan mutlak

Diskusi pendidikan di Kampus Binus Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan kemampuan yang dimiliki termasuk pemanfaatan AI, lulusan kampus saat ini dituntut dalam segi produktivitasnya. AI yang mempunyai banyak manfaat tersebut harus bisa digunakan agar mampu meningkatkan hasil dari pekerjaan mereka di sebuah perusahaan.

Meski demikian, AI tidak bisa menjadi hal mutlak dalam mengerjakan sebuah pekerjaan. Kecerdasaan ini hanya dipakai untuk menganalisa, sedangkan solusi akhir tetap memakai kecerdasan mahasiswa itu sendiri yang sudah mendapatkan ilmu dari berbagai kegiatan termasuk praktik kerja lapangan.

"Kemampuan ini kami coba maksimalkan dalam program 2,5 tahun mereka sudah siap ke industri. Jadi di semester awal ini kita beri ilmu pengetahuan dan satu kali praktik di lapangan," kata Johan.

2. Mahasiswa wajib berpikir adaptif

Editorial Team

Tonton lebih seru di