Bandung, IDN Times - Lahir dalam kondisi thalasemia membuat Bagas Respati merasa berbeda dengan teman-temannya. Perasaan beda itu ia rasakan sejak memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu dia merasakan lebih banyak berobat ke dokter dibandingkan teman sebayanya.
Kondisi itu pun membuat pria kelahiran Semarang 1998 itu merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya. Namun setelah besar, Bagas akhirnya memilih untuk berdamai dengan diri sendiri dan tidak terus meratapi penyakit yang di idapnya.
"SD kelas 2 itu mulai kayak sadar. Oh ternyata aku ini agak beda. Ke rumah sakit setiap tiga minggu sekali itu enggak semua anak bisa merasakan," ujar Bagas pada IDN Times, Kamis (9/11/2023).