Pantai Pangandaran saat Lebaran (twitter.com/waaidoegoel)
Terpisah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) menyatakan libur lebaran 2022 belum berdampak positif pada ekonomi Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM). Alasannya, masih banyak masyarakat yang hanya datang ke tempat wisata tanpa menghidupi perekonomiannya.
Benny Bachtiar, Kadisparbud Jabar mengatakan, berdasarkan pengamatannya di beberapa tempat wisata di Jabar, banyak wisatawan datang ke destinasi wisata tapi tidak mendongkrak roda perekonomian pengusaha kecil menengah.
"Wisatawan banyak, tapi roda perekonomian masih tetap sama seperti libur biasa. Ini mohon maaf istilahnya botram dalam bahasa Sunda, jadi mereka membawa makanan dari rumah, makan di tepi pantai, dan sampahnya berserakan di mana-mana," ujar Benny, Senin (9/2/2022).
Dari temuan di lapangan itu, Benny bilang, Disparbud menggodok sejumlah cara untuk menyelaraskan roda wisata dan geliat perekonomian warga lokal. Meski begitu, Ia meminta pelaku UMKM khususnya kuliner, agar tetap mematok harga yang wajar.
Tujuan membangun destinasi wisata ialah guna membangun ekonomi kemasyarakatan. Sehingga, Benny menjelaskan, jika dampak tidak signifikan pada perekonomian masyarakat lokal, maka hal itu harus dievaluasi dengan melibatkan kabupaten dan kota.
"Jadi, untuk apa ada objek wisata kalau tidak berdampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya?" ucapnya.
Disparbud Jabar juga kini tengah mengatur regulasi agar konglomerasi tidak mengambil porsi dari masyarakat lokal di lokasi wisata. Hal itu pernah dilakukan saat Benny mengunjungi Pantai Karang Potong di Cianjur.
"Kami coba atur kemarin di Karang Potong, udah oke, view oke, saya instruksikan tidak boleh menjual makanan yang sudah ada di masyarakat. Artinya nanti segmen lain, biarkan di masyarakat tumbuh," ungkapnya.