Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_9725.jpeg
Kondisi usai banjir terjang Sukabumi (dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Puluhan hektare sawah siap panen terendam banjir di Kecamatan Gegerbitung

  • Puluhan rumah terendam di Cireunghas, aktivitas masyarakat lumpuh

  • Nyalindung paling parah, jembatan putus, kampung terisolir, ratusan warga mengungsi

  • BPBD siaga dan waspadai bencana susulan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sukabumi, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi pada Minggu (28/12/2025) memicu serangkaian bencana alam berupa banjir dan longsor di sejumlah wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat kejadian tersebut terjadi di beberapa kecamatan, di antaranya Gegerbitung, Cireunghas, dan Nyalindung.

Manager Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, intensitas hujan yang tinggi dengan durasi cukup lama menyebabkan Sungai Cimandiri meluap, sehingga merendam permukiman warga hingga lahan pertanian.

"Hujan lebat yang terjadi sejak siang hingga malam hari mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan. Sungai Cimandiri meluap dan berdampak pada permukiman warga serta area persawahan," ujar Daeng Sutisna, Senin (29/12/2025).

1. Puluhan hektare sawah siap panen terendam banjir

Sawah terendam banjir di Sukabumi (dok IDN Times)

Di Kecamatan Gegerbitung, tepatnya di Kampung Caringin dan Kampung Lembursawah, Desa Cijurey, luapan Sungai Cimandiri menyebabkan sekitar 30 hektare lahan persawahan siap panen terendam banjir. Kondisi ini membuat petani terancam mengalami gagal panen.

"Area persawahan yang terdampak kurang lebih 30 hektare dan dalam kondisi siap panen. Untuk korban jiwa dalam kejadian ini nihil," kata Daeng.

2. Puluhan rumah terendam di Cireunghas

Kondisi usai banjir terjang Sukabumi (dok. IDN Times)

Sementara itu, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Cireunghas. Di Kampung Cikupa, Desa Cireunghas, 31 kepala keluarga dengan 89 jiwa terdampak, setelah air sungai meluap hingga setinggi sekitar satu meter dan merendam rumah warga serta akses jalan.

Banjir turut berdampak pada 25 rumah warga, satu masjid, dan satu sekolah SMK, sehingga aktivitas masyarakat sempat lumpuh. Selain itu, banjir juga terjadi di Kampung Gadog, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, dengan 7 kepala keluarga atau 31 jiwa terdampak.

3. Nyalindung paling parah, jembatan putus, kampung terisolir, ratusan warga mengungsi

Jembatan putus di Sukabumi (dok. IDN Times)

Dampak terparah terjadi di Kecamatan Nyalindung. Selain banjir, wilayah ini juga dilanda longsor yang menyebabkan lima jembatan putus, akses ke Kampung Karikil terisolasi, aliran listrik padam total, serta kerusakan rumah warga.

BPBD mencatat empat rumah rusak berat dan sedang, puluhan rumah terancam longsor, serta sejumlah fasilitas umum seperti masjid, sekolah, posyandu, dan sarana air bersih berada dalam kondisi terancam.

"Di Kecamatan Nyalindung, dampaknya cukup luas. Akses jalan terputus, jembatan penghubung antar desa rusak, dan warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat," jelas Daeng.

Akibat kondisi tersebut, sekitar 200 warga dilaporkan mengungsi, sementara pendataan kerusakan dan kerugian masih terus dilakukan.

4. BPBD siaga dan waspadai bencana susulan

Longsor di Sukabumi (dok. IDN Times)

BPBD Kabupaten Sukabumi telah melakukan assessment di lokasi terdampak, berkoordinasi dengan Forkopimcam, serta melakukan penanganan darurat di lapangan. Daeng Sutisna mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi.

"Potensi bencana ikutan masih ada apabila hujan kembali turun dengan intensitas tinggi. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor," pungkasnya.

Editorial Team