Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251115-WA0003.jpg
Kepadatan calog penumpang kereta api terlihat di Stasiun Tawang Semarang saat HUT KAI ke-80. (IDN Times/Dok Humas Daop 4 Semarang)

Intinya sih...

  • Arus kedatangan lebih tinggi

  • Stasiun utama jadi titik konsentrasi

  • Penjualan tiket capai 79 persen

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, sebanyak 135.480 orang menggunakan jasa angkutan kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon sepanjang 18-27 Desember 2025.

Data operasional KAI mencatat jumlah penumpang yang datang lebih besar dibandingkan yang berangkat. Sebanyak 75.652 penumpang tercatat tiba di berbagai stasiun wilayah Daop 3, sementara 59.828 penumpang berangkat dari wilayah tersebut.

Arus kedatangan didominasi penumpang dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jakarta dan sekitarnya.

1. Arus kedatangan lebih tinggi

Ilustrasi Kereta Api Rajabasa. (Dok. KAI)

Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin menyebutkan, tingginya jumlah penumpang datang dibandingkan keberangkatan menjadi indikator kuat meningkatnya aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah Cirebon selama Nataru.

"Daerah ini di Daop 3 Cirebon tidak hanya berfungsi sebagai simpul transit, tetapi juga sebagai tujuan perjalanan," kata Muhibbuddin, Minggu (28/12/2025).

Muhibbuddin mengatakan, pola pergerakan itu lazim terjadi pada periode libur panjang, ketika masyarakat memanfaatkan waktu untuk pulang kampung, berwisata, maupun mengunjungi keluarga.

“Kondisi ini juga menunjukkan peran Daop 3 Cirebon sebagai wilayah strategis dalam jaringan perkeretaapian di jalur utara Jawa,” ujarnya.

Dari sisi ekonomi, tingginya arus kedatangan berpotensi mendorong aktivitas sektor perdagangan, jasa, transportasi lokal, hingga pariwisata di Cirebon dan daerah penyangga.

2. Stasiun utama jadi titik konsentrasi

Ilustrasi Kereta Api Pangandaran. (Dok. KAI)

Berdasarkan sebaran penumpang, Stasiun Cirebon menjadi titik dengan volume pelanggan tertinggi, mencapai 62.092 orang selama 10 hari masa angkutan. Posisi berikutnya ditempati Stasiun Cirebon Prujakan dengan 23.116 pelanggan.

Adapun stasiun lain yang mencatat volume signifikan yakni Stasiun Jatibarang sebanyak 18.917 penumpang, Stasiun Brebes 14.103 penumpang, serta Stasiun Haurgeulis 9.104 penumpang.

Muhibbuddin menjelaskan, dominasi Stasiun Cirebon dan Cirebon Prujakan tidak terlepas dari fungsinya sebagai simpul utama transportasi di wilayah timur Jawa Barat yang terhubung langsung dengan berbagai kota besar di Pulau Jawa.

"Meningkatnya aktivitas di stasiun seperti Jatibarang dan Brebes mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat di daerah penyangga yang turut memanfaatkan layanan kereta api selama Nataru," katanya.

3. Penjualan tiket capai 79 persen

Sejumlah calon penumpang kereta api melewati peron di Stasiun Poncol Semarang. (IDN Times/Dok Humas Daop 4 Semarang)

Selain pergerakan penumpang, KAI Daop 3 Cirebon juga mencatat kinerja penjualan tiket kereta api jarak jauh yang cukup tinggi. Hingga 27 Desember 2025 pukul 15.00 WIB, tiket yang terjual mencapai 59.104 lembar atau sekitar 79 persen dari total kapasitas 74.988 tiket yang disediakan.

Sejumlah kereta api jarak jauh menjadi andalan keberangkatan dari wilayah Daop 3 Cirebon selama periode Nataru. Di antaranya KA Gunung Jati dengan relasi Semarang Tawang Bank Jateng–Cirebon–Gambir, KA Cakrabuana relasi Purwokerto–Cirebon–Gambir, serta KA Ranggajati relasi Cirebon–Jember.

Selain itu, KA Kaligung yang melayani relasi Cirebon Prujakan dan Brebes menuju Semarang Poncol juga mencatat tingkat okupansi tinggi.

"Rute-rute tersebut menjadi tulang punggung konektivitas antarwilayah di jalur utara dan tengah Jawa, terutama pada periode dengan permintaan perjalanan yang meningkat tajam seperti Nataru," tutupnya.

Editorial Team