Libur Nataru: Jalur Pantura Cirebon Bebas Macet

Cirebon, IDN Times - Jalur Pantura di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu titik strategis yang mendapat perhatian setiap libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada Sabtu (21/12/2024) pagi, arus lalu lintas di jalur ini terpantau normal, tanpa ada lonjakan signifikan kendaraan yang biasa terjadi pada puncak arus libur.
Sejak pagi hari, kendaraan dari arah Jakarta menuju wilayah timur seperti Brebes, Tegal, dan Semarang melintas dengan lancar. Kondisi jalan terpantau ramai lancar, tanpa ada hambatan berarti di sepanjang jalur utama maupun di beberapa titik rawan kemacetan seperti simpang Palimanan, Weru, dan Kedawung.
Salah satu faktor yang berkontribusi pada kelancaran arus lalu lintas adalah kondisi cuaca. Pagi ini, cuaca di wilayah Kabupaten Cirebon cerah berawan dengan intensitas hujan ringan yang turun sesekali.
Kondisi jalan yang relatif kering juga membuat pengendara lebih leluasa mengatur kecepatan kendaraan, terutama di jalur-jalur lurus yang menjadi karakteristik utama Pantura.
Pengemudi tetap terlihat waspada, terutama saat melewati kawasan yang memiliki jalan berlubang atau bergelombang, meskipun perbaikan jalan telah dilakukan beberapa waktu lalu oleh pemerintah setempat.
1. Volume kendaraan terkendali
Volume kendaraan di Jalur Pantura, Kabupaten Cirebon, pada hari ini didominasi oleh kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua. Truk angkutan barang yang biasanya mendominasi jalur ini tampak berkurang, seiring dengan pemberlakuan pembatasan operasional kendaraan berat pada masa libur Nataru.
Kendaraan dengan plat nomor lokal terpantau masih mendominasi arus kendaraan. Sebagian besar pengendara tampaknya memanfaatkan libur akhir pekan untuk perjalanan jarak jauh menuju kampung halaman atau destinasi wisata di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak terlihat adanya lonjakan kendaraan yang signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh distribusi jadwal liburan yang lebih merata, sehingga arus kendaraan tersebar dalam beberapa hari.
Selain itu, ketersediaan jalur alternatif seperti jalan tol Trans Jawa juga turut mengurangi beban lalu lintas di jalur utama Pantura.