Bandung, IDN Times - Ratusan massa aksi mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat di Jalan L.L.R.E. Martadinata, Bandung, Rabu (17/9/2025). Dalam aksinya, mereka melaporkan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menyeret nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Ade Zakir.
Aksi demo tersebut dijaga aparat keamanan, massa aksi membentangkan spanduk dan melakukan orasi dari mobil komando. Selain itu massa aksi membuat teatrikal soal stunting yang terus menyebar lebih banyak di KBB. Beberapa tulisan spanduk pun bertuliskan tentang usut koruptor dan pelaku jual beli jabatan di KBB.
Dalam aksinya, massa menilai Ade Zakir memiliki tanggung jawab besar atas berbagai persoalan di KBB, mulai dari dugaan jual beli jabatan hingga penyimpangan dana penanggulangan stunting senilai Rp5,4 miliar. Ironisnya, alih-alih menekan angka stunting, dana tersebut justru disebut dialihkan dan tidak tepat sasaran. Akibatnya, kasus stunting di Bandung Barat terus meningkat.
Sejak pagi, massa dari berbagai elemen masyarakat sudah berkumpul di depan gerbang Kejati Jabar sambil membentangkan spanduk dan poster bertuliskan kritik keras terhadap praktik pemerintahan KBB. Orasi bergantian disampaikan, menyoroti lemahnya integritas birokrasi di bawah kendali Sekda Ade Zakir.
Salah satu orator, Wanda Vidi Athoric, menegaskan bahwa rakyat sudah muak dengan pola korupsi yang berulang. Ia menyoroti khusus dugaan penyalahgunaan dana stunting.
“Dana untuk anak-anak malah dialihkan. Akibatnya korban stunting makin naik, padahal seharusnya turun. Inilah wajah pemerintahan yang memalukan,” teriak Wanda di atas mobil komando.
Orator lain, Agus Satria, menambahkan bahwa praktik KKN yang dibiarkan tanpa penindakan hukum akan berbuah keresahan sosial.
“Korupsi berulang kali terjadi, tapi tidak ada tindakan tegas. Kalau begini terus, masyarakat bisa kehilangan kesabaran,” ujarnya lantang.