Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-09-17 pukul 13.45.38_cdb1e9b5.jpg
IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Laporan diterima kejati JabarPuncak aksi terjadi ketika perwakilan massa diterima oleh Asisten Tindak Pidana Intelijen Kejati Jabar, Agustinus Heri Mulyanto. Dalam kesempatan itu, mereka menyerahkan surat pengaduan resmi terkait dugaan KKN dan penyalahgunaan kewenangan oleh Ade Zakir.

  • Diduga ada jual-beli jabatanMassa juga mengungkapkan adanya dugaan jual beli jabatan di tubuh Pemerintah KBB. Praktik ini, menurut mereka, sudah lama menjadi rahasia umum dan diduga melibatkan peran Sekda Ade Zakir dalam proses rotasi dan promosi pejabat.

  • Desak penegakan hukum tegas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Ratusan massa aksi mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat di Jalan L.L.R.E. Martadinata, Bandung, Rabu (17/9/2025). Dalam aksinya, mereka melaporkan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menyeret nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Ade Zakir.

Aksi demo tersebut dijaga aparat keamanan, massa aksi membentangkan spanduk dan melakukan orasi dari mobil komando. Selain itu massa aksi membuat teatrikal soal stunting yang terus menyebar lebih banyak di KBB. Beberapa tulisan spanduk pun bertuliskan tentang usut koruptor dan pelaku jual beli jabatan di KBB.

Dalam aksinya, massa menilai Ade Zakir memiliki tanggung jawab besar atas berbagai persoalan di KBB, mulai dari dugaan jual beli jabatan hingga penyimpangan dana penanggulangan stunting senilai Rp5,4 miliar. Ironisnya, alih-alih menekan angka stunting, dana tersebut justru disebut dialihkan dan tidak tepat sasaran. Akibatnya, kasus stunting di Bandung Barat terus meningkat.

Sejak pagi, massa dari berbagai elemen masyarakat sudah berkumpul di depan gerbang Kejati Jabar sambil membentangkan spanduk dan poster bertuliskan kritik keras terhadap praktik pemerintahan KBB. Orasi bergantian disampaikan, menyoroti lemahnya integritas birokrasi di bawah kendali Sekda Ade Zakir.

Salah satu orator, Wanda Vidi Athoric, menegaskan bahwa rakyat sudah muak dengan pola korupsi yang berulang. Ia menyoroti khusus dugaan penyalahgunaan dana stunting.

“Dana untuk anak-anak malah dialihkan. Akibatnya korban stunting makin naik, padahal seharusnya turun. Inilah wajah pemerintahan yang memalukan,” teriak Wanda di atas mobil komando.

Orator lain, Agus Satria, menambahkan bahwa praktik KKN yang dibiarkan tanpa penindakan hukum akan berbuah keresahan sosial.

“Korupsi berulang kali terjadi, tapi tidak ada tindakan tegas. Kalau begini terus, masyarakat bisa kehilangan kesabaran,” ujarnya lantang.

1. Laporan diterima kejati Jabar

IDN Times/Istimewa

Puncak aksi terjadi ketika perwakilan massa diterima oleh Asisten Tindak Pidana Intelijen Kejati Jabar, Agustinus Heri Mulyanto. Dalam kesempatan itu, mereka menyerahkan surat pengaduan resmi terkait dugaan KKN dan penyalahgunaan kewenangan oleh Ade Zakir serta pejabat lain di lingkup Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Agustinus menyatakan pihaknya menghargai laporan masyarakat sebagai bentuk pengawasan publik.

“Kami menerima laporan pengaduan ini secara resmi. Tentunya akan kami telaah dan tindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” ungkapnya singkat di hadapan awak media.

Dengan diterimanya laporan tersebut, publik menaruh harapan besar agar Kejati Jabar segera melakukan penyelidikan menyeluruh.

2. Diduga ada jual-beli jabatan

IDN Times/Istimewa

Selain soal dana stunting, massa juga mengungkapkan adanya dugaan jual beli jabatan di tubuh Pemerintah KBB. Praktik ini, menurut mereka, sudah lama menjadi rahasia umum dan diduga melibatkan peran Sekda Ade Zakir dalam proses rotasi dan promosi pejabat.

“Bagaimana mungkin birokrasi bisa bersih kalau jabatan diperjualbelikan? Ini merusak sistem dan hanya akan melahirkan pejabat yang tidak kompeten,” tegas salah seorang perwakilan massa.

Dalam orasi, massa memberikan ultimatum keras kepada Kejati Jabar. Jika dalam waktu satu bulan tidak ada langkah konkret untuk menindaklanjuti kasus yang mereka laporkan, massa mengancam akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar.

3. Desak penegakan hukum tegas

IDN Times/Istimewa

Aksi ini menegaskan semakin kuatnya desakan publik untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas di KBB. Massa menutup aksinya dengan seruan keras:

“Bongkar semua praktik KKN di Bandung Barat! Usut tuntas Ade Zakir, jangan biarkan kebal hukum!”

Kini bola panas ada di tangan Kejati Jabar. Masyarakat menanti apakah lembaga penegak hukum ini berani mengusut dugaan KKN yang menyeret nama pejabat tinggi KBB, atau justru memilih diam dan membiarkan ketidakadilan terus berlangsung.

Editorial Team